TNI mengajukan anggaran tambahan sebesar Rp 35 triliun kepada Komisi I DPR. Hal itu disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, Senin (7/9/2015).
"Dari TNI minta tambahan sekitar Rp 35 triliun," kata Gatot di Kompleks Parlemen, Senin malam.
Ada dua faktor yang yang menjadi alasan TNI mengajukan tambahan anggaran.
Pertama, kenaikan nilai tukar dollar terhadap rupiah. Saat penyusunan APBN 2015 di tahun 2014, asumsi nilai tukar dollar terhadap rupiah saat itu sebesar Rp 12.500.
"Nah, sekarang kan sudah naik jadi Rp 14.000 lebih. Jadi ada kenaikan beberapa persen tuh," ujarnya.
Kedua, terbitnya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan TNI. Perpres yang ditandatangani Presiden Joko Widodo tanggal 31 Juli 2015 sebagai dasar hukum tunjangan kinerja baru di lingkungan TNI.
"Kalau 2015 itu tunjangan kinerja masih yang lama, ini kan salah satu faktor," ujarnya. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 07 September 2015
TNI Ajukan Tambahan Anggaran Rp 35 triliun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

semoga dpr setuju presiden setujuh , karena untuk pembelanjaan alutsista supaya lebih cepat pengadaan nya lebih baik maju dari pd di tunda tunda
BalasHapus