Kementerian Perindustrian berupaya membangkitkan kembali kejayaan industri kedirgantaraan nasional dengan membentuk Aerospace Design Center yang bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Lembaga ini menjadi pusat desain pesawat udara dan komponennya. Selain itu, akan dibentuk Kawasan Industri Kedirgantaraan di Kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Kementerian Perindustrian juga menggandeng Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) untuk mengembangkan komponen pesawat, dalam memenuhi kebutuhan industri.
Tujuan dari semua ini dalam upaya ‘membangunkan’ industri pesawat udara nasional yang masih ‘tertidur’, diantaranya mengidentifikasi industri nasional yang memiliki potensi sebagai industri komponen pesawat udara serta melaksanakan bimbingan teknis kepada industri komponen agar memiliki kompetensi dan standar dalam pembuatan komponen-komponen pesawat.
Hingga saat ini, Ditjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian telah melakukan beberapa bimbingan teknis, antara lain untuk : rubber seal, interior, komponen metal, tools dan jig, standar mutu komponen pesawat, ban vulkanisir pesawat serta workshop pembuatan main dan nose landing gear untuk pesawat N219.
Selanjutnya, akan dilakukan sinergi antara industri komponen nasional yang berpotensi membuat komponen pesawat udara dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan PT Regio Aviasi Industri (RAI). Program ini mendorong industri nasional terlibat dalam pembuatan komponen pesawat N219, N245, N270, NC 212, CN 235, R-80, Helikopter dan lain-lain.
“Saat ini telah terfasilitasi konsorsium industri dalam pembuatan main dan nose landing gear serta konsorsium pembuatan windshield pada Pesawat N219. Hal ini sebagai upaya dalam mewujudkan target TKDN pada pesawat N219 sebesar 60 persen,” tutur Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan, 25/01/2016.
Setelah menerbangkan N-219 pada Maret 2016 nanti, Indonesia akan bergerak mengembangkan pesawat N245 dengan kapasitas 50 orang, N270 dengan kapasitas 70 orang, mendukung pengembangan Pesawat R-80 yang dikembangkan PT. Regio, serta pembangunan pesawat tempur Ifx. Menurut I Gusti Putu Suryawirawan, pesawat tempur IFX diharapkan telah
diproduksi massal pada tahun 2026. (Inilah.com)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 27 Januari 2016
Kementerian Perindustrian Bangkitkan Kejayaan Industri Kedirgantaraan Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
KCR 60 M PT PAL 1. Apa kelebihan KCR-60 dibanding FPB-57 Nav V yang sebelumnya diproduksi PT.PAL? Dan apa pula kelebihan KCR-60 di...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6/...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar