Aparat gabungan TNI/Polri menangkap tiga orang pemasok amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKBB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Puncak Jaya, Papua, pimpinan Militer Murib. Salah satu pelaku adalah anggota Polri bernama Bripda Said Selepole.
"Penangkapan itu dapat dilakukan berkat informasi dari masyarakat," kata kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Patrige Renwarin, di Jayapura, Minggu (7/2/2106).
Bripda Said Selepola mempunyai Nomor Registrasi Pokok (NRP) 96040461 (Jab Ba Dalmas Res Jayawijaya). Dua warga sipil yakni Atius Wenda (49 thn) dan Hengki Tabuni (21 thn) juga ikut terlibat dalam pemasokan amunisi ini.
Ketiganya ditangkap, Minggu (7/2) pukul 11.10 WIT di Belakang Baliem Kotek Jln. Thamrin Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya. Saat itu, anggota kepolisian menerima laporan bahwa di Baliem Kotek, Atius Wenda dan Hengki Tabuni sedang melakukan transaksi menjual amunisi kepada kelompok Militer Murib.
Aparat gabungan TNI/Polri bergerak menuju lokasi dipimpin Bripka Rahman dari Timsus Polda Papua dan 10 personil gabungan TNI/Polri dari 2 personil Subdenpom Wamena,3 personil Satgasban, 5 personil Polres Jayawijaya.
" Saat dilaksanakan penangkapan kedua orang tersebut ditemukan amunisi sebanyak 20 butir. Kemudian ke 2 orang dan barang bukti digiring ke Mapolres Jayawijaya untuk dilaksanakan interogasi," katanya.
Dari hasil interogasi terhadap kedua orang tersebut, diketahui bahwa amunisi didapatkan dari anggota Polres Jayawijaya yang melaksanakan pengamanan di wilayah Walesi bernama Bripda Said Selepole.
"Mereka juga mengakui kalau amunisi akan diserahkan kepada kelompok KKB pimpinan Militer Murib diwilayah Puncak Jaya," ujar Patrige.
Selanjutnya aparat TNI/Polri melakukan penangkapan terhadap Bribda Said Selepole di lokasi yang sama dan membawa ke Mapolres Jayawijaya untuk dimintai keterangan.
"Kemudian aparat melakukan penggeledahan di rumah Bribda Said Selepole dan berhasil ditemukan amunisi 24 butir. Amunisi tersebut dijual seharga Rp 1.500.000,00. per butir," tambahnya.
Data yang diperoleh dari Polres Jayawijaya barang bukti yang berhasil ditemukan yakni ;
1. Amunisi AK 4 Butir.
2. Amunisi Revolver 1 Butir.
3. Amunisi A2 Sabhara 2 Butir.
4. Amunisi SS1 10 Butir.
4. Amunisi M16 7 Butir.
6. 2 tas noken berwarna biru dan hijau.
7. 1 kaos kaki hitam.
8. 1 cas hp dan 1 power bank.
9. Hp Samsung lipat warna hitam.
10. 1 atm merah putih.
11. 2 kunci dan 1 korek gas warna kuning.
(Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 08 Februari 2016
Pasok Amunisi Untuk OPM Oknum Polisi dan Dua Rekannya Berhasil Ditangkap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
-
Hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6/...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar