PT Dirgantara Indonesia menyerahkan satu unit pesawat ringan jenis NC212-200 kepada Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia di Lapangan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur, kemarin.
Pesawat ini akan digunakan sebagai alat transportasi untuk daerah-daerah perintis, dan bakal dioperasikan oleh Skadron Udara 4 Wing 2 Pangkalan Udara Abdul Rachman Saleh.
NC212-200 tersebut merupakan realisasi dari kontrak kerja sama antara PTDI dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia yang ditandatangani 18 Juli 2012.
NC212-200 ialah pesawat transportasi ringan yang dirancang untuk beroperasi di daerah-daerah perintis atau bandara kecil yang masih minim infrastruktur dan memiliki landasan pacu tak beraspal.
Kompartemen kargo pesawat ini dapat menampung 18 penumpang dan barang bawaan mereka, atau 16 pasukan terjun payung lengkap, termasuk dapat memuat kendaraan di dalamnya.
Untuk evakuasi medis melalui udara, pesawat ini memiliki 12 tandu dan kursi untuk dua petugas medis. Sebuah ramp loading belakang memungkinkan digunakan untuk menerjunkan pasukan terjun payung.
"Kami berharap seluruh jajaran TNI, khususnya TNI AU, dapat terus memanfaatkan dan menggunakan produk dan jasa PTDI dalam memperkuat armada udaranya," ujar Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia PTDI Sukatwikanto.
Sampai akhir tahun 2015, PTDI telah merampungkan 32 unit pesawat NC212 pesanan TNI. Dengan diserahkannya satu NC212-200 kepada TNI AU kemarin, total menjadi 33 unit.
"Kepercayaan yang telah diberikan pemerintah kepada PTDI membuat kami berkomitmen untuk memperkuat alutsista (alat utama sistem senjata) TNI agar ketahanan negara dapat terus ditingkatkan dan kemandirian bangsa untuk menguasai teknologi kedirgantaraan tercapai," kata Sukatwikanto.
Beberapa waktu lalu, TNI AU sempat menyebut PTDI lambat menyelesaikan pesanan mereka untuk jenis helikopter. Tudingan lamban itu dilontarkan di tengah ramai pemberitaan TNI hendak mengimpor helikopter VVIP AgustaWestland AW101 produk Italia-Inggris –yang kemudian dibatalkan Presiden Jokowi.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna yang juga Komisaris Utama PTDI menyebut helikopter EC725 Caracal atau Super Cougar yang dipesan institusinya tak datang sesuai waktu yang disepakati.
Direktur Utama PTDI Budi Santoso menjamin hal tersebut tak bakal terulang. Ia mengklaim perusahaannya makin profesional dalam mengerjakan pesanan pesawat. (CNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 16 Februari 2016
PTDI Serahkan Pesawat NC212-200 untuk Daerah Perintis ke TNI AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar