TNI punya banyak pasukan elite dengan kemampuan yang tak bisa diremehkan dunia. Dari TNI Angkatan Udara, ada Korp Pasukan Khas atau Korpaskhas TNI AU.
Masih ingat latihan tentara merayap sambil ditembaki peluru yang bikin takut media asing? Itulah latihan Paskhas TNI AU.
Pasukan ini berkualifikasi Para Komando sama dengan Kopassus TNI AD. Mereka mampu bertempur di tiga matra, darat, laut dan udara.
Semboyannya "Kerjakan tugasmu dengan baik tanpa menghitung untung ruginya!"
Sebagai pasukan di bawah TNI AU, tentu ada kemampuan khusus yang menjadi andalan pasukan baret jingga ini. Inilah yang membedakan Korpaskhas dengan pasukan elite lainnya.
1. Pengaturan Lalu Lintas Udara (PLLU)
Dalam sebuah pertempuran, merebut Pangkalan Udara musuh menjadi tugas Korpaskhas. Mereka diterjunkan dari udara dan langsung merebut sasaran dengan cepat.
Namun yang lebih sulit lagi, setelah pangkalan udara direbut, maka pangkalan itu harus difungsikan kembali untuk mendukung serangan lanjutan. Ini juga tugas para personel Paskhas dengan kemampuan PLLU yang mereka miliki.
Personel Paskhas juga memiliki kualifikasi ilmu meteorologi. Hal ini sangat diperlukan saat mereka mengendalikan penerbangan.
Bandara Dili jadi saksi bagaimana Pakhas dulu menggelar Operasi Perebutan dan Pengendalian Pangkalan Udara atau OP3U. Mereka diterjunkan merebut Bandara Komoro lalu dengan cepat kembali memfungsikan bandara tersebut untuk pangkalan udara depan bagi TNI. Dalam waktu singkat di tengah pertempuran yang masih panas, pesawat TNI sudah dapat mendarat di Bandara Dili.
2. Pengendalian Tempur (Dalpur)
Pernah nonton Film Holywood soal pasukan elite yang terjun dari pesawat dan menyusup ke wilayah musuh tanpa ketahuan? Kira-kira seperti itulah tugas Tim Dalpur atau Pengendalian Tempur.
Tim Dalpur adikenal sebagai tim elite Paskhas. Mereka diterjunkan sebagai pasukan pendahulu sebelum serangan. Menyusup ke wilayah musuh dan mengumpulkan data intelijen.
Satu tim kecil biasanya diterjunkan secara rahasia dengan teknik High Altitude Low Opening (HALO) atau High Altitude High Opening (HAHO).
Mereka bertugas menentukan target untuk serangan pesawat tempur TNI AU. Lalu menentukan droping zone bagi ratusan pasukan yang akan melakukan serangan utama. Tim kecil ini mengemban tanggung jawab sangat penting bagi kelangsungan operasi tempur.
3. SAR tempur
Korpaskhas TNI AU juga memiliki kemampuan SAR tempur. Tugas ini erat kaitannya dengan matra udara. Dalam sebuah pertempuran, sangat besar pesawat tertembak dan pilot jatuh di wilayah musuh.
Masuk ke wilayah lawan saja sudah sulit. Apalagi ditambah dengan misi menyelamatkan pilot dan membawanya dengan selamat di tengah pertempuran. Itulah tugas yang harus dilaksanakan Tim SAR tempur.
Tak cuma di gunung hutan, para personel SAR juga dituntut memiliki kemampuan melakukan operasi di laut.
4. Antiteror
Kecenderungan pertempuran mulai bergeser dari areal hutan ke perkotaan. Konflik antarnegara berganti menjadi perang melawan terorisme.
Korpaskhas TNI AU memiliki Satuan Bravo 90 untuk menangani masalah antiteror. Utamanya soal pembajakan aspek udara. Para personelnya dipilih dari yang terbaik. Mereka dididik untuk jadi ahli dalam membebaskan sandera dan perang lawan teror.
Secara persenjataan dan fasilitas pendukung, kini Sat Bravo tak kalah dengan Gultor Kopassus atau Denjaka TNI AL. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 06 Mei 2016
4 Kemampuan Khusus yang Dikuasai Pasukan Korpaskhas TNI AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
tanpa mereka kita tak bisa tidur dngn nyenyak ,, bravo paskhas
BalasHapus