Fayakhun Andriadi, anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, menekankan jika seluruh industri galangan kapal domestik diberdayakan, Indonesia mampu memproduksi 50 kapal perang per tahun.
“Dengan begitu, kebutuhan 151 kapal perang TNI Angkatan Laut untuk mengamankan kedaulatan NKRI dapat dipenuhi dalam tiga tahun saja, dengan biaya Rp7,5 Triliun per tahun,” ungkapnya kepada ANTARA, menanggapi pernyataan TNI AL tentang kebutuhan 151 kapal perangnya.
Dalam kaitan ini, Fayakhun Andriadi mengingatkan diperlukan `politicall will` yang sunguh-sungguh dari Pemerintah (melalui Dephan, Depkeu serta Perbankan Nasional) untuk merealisasikan penguatan kemampuan TNI.
DPR melalui Komisi I sangat menyetujui pemberdayaan dan peningkatan kemampuan industri alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Indonesia, serta mendukung sepenuhnya pengajuan kebutuhan itu oleh TNI Angkatan Laut, demi menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.
“Sebagai realisasinya, perlu pemberdayaan industri galangan kapal nasional, jangan lagi terlalu tergantung pada impor, demi memperkuat industri domestik secara keseluruhan,” ujarnya.
Mengenai harga kapal perang tersebut, Fayakhun mengacu pada harga yang terungkap saat Menteri Pertahanan meresmikan kapal buatan PT PAL, /i Surabaya, sekitar Rp150 miliar per unit.
“Apabila diperlukan 151 kapal baru, dengan asumsi rata-rata harga per kapal Rp150 miliar, diperlukan biaya Rp22,6 Triliun untuk memenuhinya,” ujarnya.
Kemampuan Produksi Domestik
Fayakhun Andriadi dan rekan di Komisi I DPR berulangkali mengingatkan, agar Departemen Pertahanan dan Markas Besar (Mabes) TNI harus lebih percaya dan sekaligus mendorong kemampuan produksi industri domestik di bidang pertahanan.
“Kemampuan produksi PT PAL telah cukup bagus, apalagi ditambah dengan dukungan PT Dok Koja Bahari di Jakarta yang juga besar, galangan kapal di Banyuwangi, Manokwari, Batam, Makassar dan Bitung,” katanya.
Kalau kesemua perusahaan galangan kapal nasional diberi kepercayaan oleh Dephan untuk membuat berbagai macam kapal perang sesuai kemampuan masing-masing, keseleruhannya bisa menghasilkan 50 kapal perang per tahun.
“Jadi, seperti yang saya katakan, kebutuhan 151 kapal bisa terpenuhi dalam tiga tahun saja, dengan biaya yang dibutuhkan sekitar Rp7,5 Triliun per tahun,” ujar Fayakhun Andriadi. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 02 Mei 2016
Galangan Kapal Indonesia Mampuh Produksi 50 Kapal Perang Dalam Setahun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar