Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan alokasi anggaran TNI Angkatan Laut tahun 2017 akan memprioritaskan untuk pembangunan alutsista dalam rangka percepatan pencapaian kekuatan pokok minimum (minimmum esenstial force/MEF). Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan operasional Kepala Perang Republik Indonesia (KRI), dan sebagai pengganti KRI yang akan dihapuskan.
Demikian disampaikan KSAL Laksamana TNI Ade Supandi saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Perencanaan Anggaran dan Keuangan I (Rakor Renaku) TNI Angkatan Laut tahun 2016, di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/5).
Menurut Ade, perencanaan pembangunan TNI Angkatan Laut tahun anggaran 2017 dilaksanakan berdasarkan kebijakan untuk mempertajam serta memperkuat program pembangunan TNI Angkatan Laut menuju MEF.
“Penyusunan program dan kegiatan serta pengalokasian anggaran perlu dilaksanakan dengan realistis, mengedepankan asas prioritas dan menghilangkan ego sektoral. Berbagai program dan kegiatan harus dilaksanakan secara konkrit dan terukur sejalan dengan program reformasi birokrasi,” tegas KSAL seperti siaran pers Kasubdispenum Dispenal, Suradi A.S.
Rakor Renaku I TNI Angkatan Laut merupakan kegiatan yang digelar oleh Staf Perencanaan Angkatan Laut dan akan dilaksanakan selama dua hari pada 3-4 Mei 2016.
Pelaksanaan kegiatan ini sendiri bertujuan sebagai sarana untuk menyelaraskan rencana kerja dan anggaran TNI Angkatan Laut tahun 2017 dengan arah kebijakan pemerintah untuk digunakan sebagai dokumen pelaksanaan program dan anggaran TNI Angkatan Laut tahun anggaran 2017 mendatang.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Arie H. Sembiring, para Asisten KSAL, para Panglima Komando Utama (Pangkotama) Angkatan Laut serta para kepala Dinas di jajaran Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap, Jakarta Timur. (JPNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 05 Mei 2016
Anggaran TNI AL 2017 Diprioritaskan Untuk Pemenuhan Minimmum Esenstial Force
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar