PROGRAM modernisasi Alutsista TNI Angkatan Udara yang tengah dilaksanakan saat ini, tanpa kemauan kuat yang dilandasi dengan profesionalisme dan pembinaan logistik yang tepat, maka The First Class Air Force yang kita cita-citakan tidak akan dapat dicapai.
Penegasan itu dikatakan Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP pada pembukaan Rakernislog (Rapat Kerja Teknis Logistik) yang dihadiri seluruh jajaran logistik TNI Angkatan Udara di Mabesau Cilangkap Rabu (5/12).
Dikatakan, Rakernislog 2012 yang mengambil tema “Melalui Rakernislog TNI AU TA 2012 kita tingkatkan profesionalisme pembinaan dan dukungan logistik menuju The First Class Air Force”ini, sangat tepat sebab peran logistik dalam organisasi perang sangat strategis dan keputusan strategis di bidang logistik sangat menentukan keberhasilan misi dan operasi yang akan dilaksanakan.
Menurutnya terkait dengan Renstra Pembangunan TNI AU Tahun 2010-2014 dan selanjutnya, TNI AU akan menambah alat utama sistem senjata yang cukup signifikan yaitu, sekitar 102 pesawat yang terdiri atas F-16, T-50, Sukhoi, Super Tucano, CN-295, Hercules, Helikopter Cougar, Grob, KT-1, Boeing 737-500 maupun Radar akan segera memperkuat TNI AU. “Hal ini akan menumbuhkan rasa kebanggaan sekaligus sebagai tantangan dalam upaya menyusun kekuatan TNI Angkatan Udara”, jelas Kasau.
Untuk itu Kasau menekankan kepada seluruh personel jajaran logistik, agar mengedepankan kejujuran dalam melaksanakan tugasnya sehingga tidak menyalahi aturan maupun ketentuan yang telah ditetapkan dan personel logistik harus mampu mengoperasikan dan merawat semua alutsista dengan manajemen yang lebih baik serta memperhatikan norma dan aturan yang berlaku dalam penyelenggaraan logistik terutama dalam pengadaan barang dan pemeliharaan. (dispenau)
Keterangan gambar Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat S.IP menyalami peserta Rakernislog 2012 usai pembukaan di Mabesau Cilangkap. Rabu ( 5/12).
Sumber : MPI
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 06 Desember 2012
Modernisasi Alutsista TNI AU Datangkan 102 Pesawat Tempur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
INI HARUS UDARA, LAUT DAN DARAT MILITER KITA HARUS MODERN DAN KUAT.... JANGAN PARA PRAJURIT DISURUH MATI KALAU ALAT TIDAK MODERN.... DAN JANGAN CUMA PREMI AJA YANG DIPIKIRI... COOOOOUUUK.... KASIHAN PRAJURIT KITA...
BalasHapus