Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Sudan, Omar Hassan di sela-sela kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-12 di Kairo, Mesir, Rabu (6/2) kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Presiden SBY menyampaikan kesiapan batalyon RI untuk membantu menjaga keamanan di wilayah Sudan.
"Dalam pertemuan kemarin saya sampaikan komitmen Indonesia sebagai bagian peace keeping di Sudan. Sekarang ada satu batalyon yang akan kami siapkan untuk memenuhi permintaan PBB untuk menggantikan batalyon Thailand yang katanya sudah selesai dan kembali ke Tanah Air nya," ungkap Presiden SBY kepada wartawan dalam perjalanan udara dari Kairo menuju Jakarta, Kamis (7/2) siang.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden SBY juga mendengarkan paparan Presiden Omar Hassan mengenai masa transisi politik yang terjadi di Sudan. Presiden Omar Hassan mengungkapkan soal situasi keamanan Sudan yang belum kondusif dan hubungan dengan Sudan Selatan yang belum stabil. Sebelumnya pada tahun 2012 lalu, sambung SBY, Menteri Luar Negeri Sudan pernah mengunjungi Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Menlu Sudan menuturkan sulitnya upaya rekonsiliasi dengan Sudan Selatan.
Saat itu Menlu Sudan bahkan meminta pandangan Presiden SBY terkait upaya rekonsiliasi yang pernah dialami Indonesia. "Mereka juga menyampaikan tidak mudahnya hubungan untuk rekonsiliasi dengan Sudan Selatan dan bahkan minta pandangan saya waktu Indonesia melakukan rekonsiliasi dengan Timor Leste dan masalah Aceh pada waktu itu. Dengan menjelaskan apa yang dilakukan Indonesia, mereka merasa ada pendamping dan mendapat inspirasi apa yang bisa dilakukan," papar SBY.
Presiden SBY menambahkan, peluang kerja sama ekonomi dengan Sudan sangat besar. Negara di Benua Afrika tersebut kaya dengan minyak dan gas. Presiden SBY mendorong KADIN dan pengusaha Indonesia, serta menteri terkait untuk menjalin kerja sama bisnis dengan Sudan. "Apalagi kita juga negara yang mengirimkan militer dan polisi kita untuk membantu mengatasi gangguan dan ancaman keamanan. Saya kira fair kalau kita juga dapat peluang bisnis dan kerjasama untuk itu," pungkas SBY. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 11 Februari 2013
Presiden - Indonesia Akan Kirim Batalyon ke Sudan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

BAGI MASYARAKAT INDONESIA NONTON AJA KABAR BERITA DI TV SATELIT PARABOLA ,LIGA ARAB, EROPA, AMERIKA BRASIL, ASIA NIPON NHK, CHINA MACAU, INDIA, ABUDABI QATAR, MALAYSIA DAN JUGA BRUNAI DARUSALAM , INDONESIA RAYA HEBAT DAN PINTAR
BalasHapusKalau bisa pengiriman pasukan RI kesudan diikutkan, pesawat CN-295 milik Indonesia dan sbg promosi utk pesawat2 yg dibuat di Indonesia.Bravo....alutsista TNI
BalasHapus