Kapolda DIY, Brigjen Polisi Sabar Raharjo menyatakan pengungkapan kasus tewasnya empat tahanan titipan Polda DIY di Lapas Cebongan Yogyakarta butuh waktu. Hingga kini, polisi belum bisa memberikan kesimpulan soal gerombolan bersenjata yang mendobrak dan mengeksekusi di dalam kamar tahanan.
"Belum ada kesimpulan, masih sulit ungkapkan siapa pelaku peristiwa itu. Hanya saja olah tempat kejadian perkara sudah selesai dilakukan, petugas masih melakukan analisis atas bukti baik selongsong peluru hingga proyektil di tubuh korban," kata Brigjen Sabar Raharjo di Yogyakarta, Senin (25/3).
Secara tegas, disampaikan Kapolda memberikan klarifikasi terkait kabar yang menyebutkan gerombolan bersenjata bukan dari kesatuan polisi. Soal adanya kabar, gerombolan menunjukan surat ber-kop Polda DIY, dipastikan surat yang ditunjukan itu palsu. "Itu palsu, tidak ada polisi mengirimkan surat. Apalagi malam-malam seperti itu," kata Brigjen Sabar Raharja.
Sabar menambahkan dirinya juga menolak dituduh lalai melakukan pengamanan terhadap tersangka yang merupakan titipan Polda DIY di Lapas Cebongan. Kebijakan pemindahan tahanan dilakukan karena kondisi tahanan di Polda DIY sudah tak memadai utuk ditempati, akibat bocor di sana sini. Ada juga sebagian atapnya yang jebol, plafon yang bocor di musim hujan. Ada sekitar enam ruang tahanan rusak saluran pembuangan air atau sanitasinya.
Namun, kebijakan pemindahan tahanan ini dipersoalkan oleh tim kuasa hukum para tersangka. Mereka menilai kebijakan tersebut tak memperhatikan kondisi keamanan bagi empat tersangka penusukan Sertu Santoso (19/3).
Kapolda DIY menegaskan polisi sudah bergerak cepat sebenarnya. Panglima Kodam IV Diponegoro minta menangkap pelaku. Dua hari berikutnya kita sudah bisa menangkap seluruh pelaku. Soal keamanan para tersangka juga sudah koordinasi. "Saat polisi kirim tersangka ke lapas, petugas juga mengiyakan dan tidak ada persoalan," kata Brigjen Sabar Raharjo.
Sebenarnya, soal kerusakan ruang tahanan milik Polda DIY yang berada di lantai tiga sudah ada nota dinas untuk perbaikan bangunan. Hanya saja, akibat terjadi peristiwa penembakan di LP Cebongan pekerjaan fisik perbaikan ruang tahanan terhenti. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

wikipedia.org/wiki/Indonesian_Army :
BalasHapusThe Indonesian Army (Indonesian: Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, TNI–AD), the land component of the Indonesian National Armed Forces,Small arms and infantry weapons :
AK-47[14] Soviet Union Assault rifle 7.62x39mm
sangat jelas tni ad memiliki senjata AK-47,
BERANIKAH, PRESIDEN SBY, menteri polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo, MENGUKAP KASUS INI..// SEMOGA SANG JENDRAL BUKAN AYAM SAYUR.