Presiden ke-3 RI B.J Habibie mengatakan Idul Fitri harus dijadikan sebagai awal baru pembangunan Indonesia.
"Pada Hari Lebaran 1434 H ini mari saling memaafkan supaya dapat memulai awal baru dan Indonesia tetap bersatu sehingga bisa bergerak dinamik ke depan membangun negara yang modern sesuai Undang-Undang Dasar," kata Habibie kepada wartawan, Kamis malam (8/8), usai acara halal bihalal di kediamannya di Jakarta.
Habibie mengatakan untuk membangun Indonesia yang baru, negara harus bisa mengandalkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Habibie menilai sumber daya alam yang Indonesia miliki dapat dijadikan modal untuk membiayai proses pendidikan, kebudayaan serta proses mengunggulkan SDM Indonesia.
"Sehingga apa yang Indonesia harapkan agar SDM secara sistematis berkesinambungan bisa menghasilkan sesuatu yang nyata secara merata dan dirasakan semua," kata Habibie.
Inti dari saling memaafkan di Hari Raya Idul Fitri, jelas Habibie, adalah dengan belajar dari kesalahan masing-masing dan menjadikannya sebagai tantangan pembangunan di masa depan.
"Itulah maksudnya peringatan Idul Fitri bahwa Indonesia belajar dari masa lalu, dapat saling memaafkan dan harus bersatu. Saya berharap seluruh bangsa Indonesia tidak mengenal perbedaan SARA ( suku, agama, ras dan antargolongan,red) dalam membangun bangsa," kata Habibie.
Selain itu, dia mengatakan bahwa manusia Indonesia harus bisa mengatasi konflik pemikiran tanpa harus melakukan tindakan anarkis.
"Caranya adalah dengan menggunakan keterbukaan dan demokrasi. Jadi tidak benar jika ada suatu kelompok melakukan konflik atas nama agama. Oleh karena itu dalam hal ini masyarakat harus saling memaafkan dan mengadakan koreksi yang diperlukan untuk terus melanjutkan kemajuan bangsa," tegas Habibie. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 09 Agustus 2013
Habibie : Jadikan Idul Fitri Awal Pembangunan Indonesia Baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar