Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra setuju rencana Majelis Permusyawaratan Rakyat menghidupkan kembali Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Menurut dia, upaya itu dapat dijadikan acuan presiden dalam menjalankan pemerintahan.
Yusril mengatakan itu usai "Debat Calon Presiden" di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2013. “Soal rencana pengembalian hak penyusunan GBHN kepada MPR, saya setuju. Ini juga akan mempermudah presiden menentukan kebijakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika nantinya presiden tidak melaksanakan GBHN, bisa dimakzulkan oleh rakyat dengan berpegang pada GBHN. “Ke depan, tugas presiden selama lima tahun adalah merealisasikan GBHN. Kalau tidak sesuai, bisa di-impeachment,” imbuhnya.
Diberlakukannya GBHN, menurut dia, akan berdampak pada dua hal. Pertama, mempermudah mekanisme kerja presiden. Tak menutup kemungkinan presiden menjadi jabatan paling mudah nantinya.
“Kalau ada GBHN orang tanya ke saya: ‘Pak Yusril, Anda kan mau jadi presiden, apa program Anda?’. Saya bilang: ‘Lho memangnya presiden punya program? Kan presiden melaksanakan GBHN’,” ucapnya berseloroh.
Kedua, GBHN akan memulihkan kembali tugas MPR untuk merancang pembangunan serta mengawasi presiden.
Kenyataan selama ini, sejak reformasi bergulir, GBHN tidak diberlakukan lagi. Kondisi ini membuat setiap presiden yang memimpin Indonesia, bisa mengajukan programnya sendiri dalam melaksanakan pembangunan. MPR tidak bisa berbuat banyak, dan wibawanya seakan ditunggangi.
Mantan Mensesneg itu menyebutkan, memberlakukan GBHN berarti mengembalikan wibawa MPR. Sebab, terlalu banyak fungsi negara yang tak jelas.
“Sekarang terlalu banyak yang bertabrakan. Semua jadi tidak jalan. Semua harus ditata kembali dari sistem perundang-undangan,” ucapnya. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 14 Desember 2013
Presiden Terpilih 2014 Harus Jalankan Lagi GBHN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
SANGAT SETUJU..
BalasHapus