Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, prajurit TNI tidak boleh ragu-ragu dalam menjalankan tugas, kesetiaan dan loyalitas kita tegak lurus, dan tidak kemana-mana.
"Saat ini Indonesia memasuki transisi pemerintahan, bagi prajurit TNI tidak mengenal siapapun presidennya karena Presiden RI adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas angkatan. Prajurit TNI loyal kepada Panglima TNI dan Panglima TNI loyal kepada Presiden Republik Indonesia," kata Jenderal Moeldoko saat memberikan pengarahan kepada 600 prajurit TNI se-wilayah Timika di Pangkalan Udara (Lanud) Timika Papua, Selasa (30/12/2014).
Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI juga menyampaikan bahwa, ada sebuah penekanan dari pemerintah untuk TNI supaya dapat memberikan kontribusi dan dukungan kepada program-program para Menteri Kabinet Kerja.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 31 Desember 2014
Panglima TNI: Loyalitas TNI Tegak Lurus
Presiden Jokowi Minta Pindad Tak Hanya Produksi Alat Militer
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta impor belanja alutsista harus dikurangi. Dia lebih setuju agar PT Pindad selaku BUMN pertahanan memproduksi alutsista sendiri dan produksinya tidak hanya diperuntukan untuk militer saja.
"Artinya, industri itu bukan hanya untuk pertahanan saja, tapi bisa dipakai untuk kebutuhan non pertahanan. Misalnya, produksi kapal perang bisa untuk kapal niaga," ujar Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Presiden juga meminta agar produksi pesawat CN 295 diteruskan kembali. Produksi CN 295 diminta Jokowi untuk masuk ke industri pertahanan.
"Artinya, industri itu bukan hanya untuk pertahanan saja, tapi bisa dipakai untuk kebutuhan non pertahanan. Misalnya, produksi kapal perang bisa untuk kapal niaga," ujar Presiden Jokowi, di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Presiden juga meminta agar produksi pesawat CN 295 diteruskan kembali. Produksi CN 295 diminta Jokowi untuk masuk ke industri pertahanan.
Label:
Industri Pertahanan,
Pindad,
Produk Nasional
Jelang Akhir Tahun, Kolinlamil Tingkatkan Kesiagaan
Menjelang berakhirnya tahun 2014, Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) meningkatkan kesiapsiagaan seluruh Prajurit di jajarannya dalam menghadapi masa libur tahun baru yang bersamaan dengan musim penghujan serta kondisi alam yang kurang bersahabat, hal ini menjadi penekanan di setiap pelaksanaan apel pagi di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sejak memasuki musim penghujan di akhir tahun 2014 ini, Kolinlamil telah menyiapkan Posko Satuan Tugas (Satgas) Banjir untuk mengantisipasi dan melaksanakan pertolongan, serta mengevakuasi korban banjir yang didukung oleh personel, perahu karet, mobil ambulan serta peralatan pendukung lainnya.
Sedangkan, beberapa Satuan Kerja di Kolinlamil juga telah menyiapkan unsur pendukungnya dalam menghadapi situasi serta kondisi di Jakarta baik saat musim libur natal, tahun baru serta musim penghujan.
Pelaksanaan Apel Khusus di Mako Kolinlamil Foto: Dispen kolinlamil |
Sejak memasuki musim penghujan di akhir tahun 2014 ini, Kolinlamil telah menyiapkan Posko Satuan Tugas (Satgas) Banjir untuk mengantisipasi dan melaksanakan pertolongan, serta mengevakuasi korban banjir yang didukung oleh personel, perahu karet, mobil ambulan serta peralatan pendukung lainnya.
Sedangkan, beberapa Satuan Kerja di Kolinlamil juga telah menyiapkan unsur pendukungnya dalam menghadapi situasi serta kondisi di Jakarta baik saat musim libur natal, tahun baru serta musim penghujan.
Laksdya TNI Ade Supandi Jabat Kasal Gantikan Laksamana TNI Marsetio
Laksdya TNI Ade Supandi telah resmi dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) menggantikan Laksamana TNI Marsetio. Dirinya dipanggil oleh Presiden tadi malam pukul 22.30 WIB dan kabarnya akan diadakan prosesi pelantikan Kasal hari ini di Istana Negara.
Laksdya TNI Ade Supandi yang saat ini menjabat sebagai Kasum TNI merupakan lulusan AAL tahun 1983 atau Angkatan 28. Dirinya sudah malang melintang menempati pos-pos strategis dalam jajaran TNI AL. Diantaranya Komandan KRI Malahayati-362 dan KRI Ahmad Yani-351, Komandan Satuan Kapal Amfibi, Gubernur AAL, Pangarmatim, dan Assisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal.
Pria kelahiran Bandung 54 tahun silam ini dikenal sebagai sosok yang low profile dan memiliki humor yang tinggi. Selama berkarir di TNI AL, Ade juga kerap mengikuti kursus di berbagai negara.
KASAL BARU – Laksdya TNI Ade Supandi (Foto: Dok Pribadi) |
Laksdya TNI Ade Supandi yang saat ini menjabat sebagai Kasum TNI merupakan lulusan AAL tahun 1983 atau Angkatan 28. Dirinya sudah malang melintang menempati pos-pos strategis dalam jajaran TNI AL. Diantaranya Komandan KRI Malahayati-362 dan KRI Ahmad Yani-351, Komandan Satuan Kapal Amfibi, Gubernur AAL, Pangarmatim, dan Assisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal.
Pria kelahiran Bandung 54 tahun silam ini dikenal sebagai sosok yang low profile dan memiliki humor yang tinggi. Selama berkarir di TNI AL, Ade juga kerap mengikuti kursus di berbagai negara.
Label:
Maritim,
Prestasi Militer,
TNI AL
Siang Ini, Presiden Akan Lantik KSAL dan KSAU Baru
Presiden Joko Widodo, Rabu (31/12/2014), akan melantik Kepala Staf TNI Angkatan Laut dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara yang baru. Pelantikan akan dilakukan di Istana Negara.
Menurut rencana, pelantikan dilakukan setelah Sidang Kabinet Paripurna yang dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB. Agenda rapat adalah penanganan kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, antisipasi bencana alam dan harga baru bahan bakar minyak, serta pengadaan barang dan jasa pada 2015.
KSAL yang baru adalah Laksamana Madya Ade Supandi, yang saat ini masih menjabat Kepala Staf Umum TNI. Ade akan menggantikan Laksamana TNI Marsetio yang memasuki masa pensiun pada Desember 2014.
Menurut rencana, pelantikan dilakukan setelah Sidang Kabinet Paripurna yang dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB. Agenda rapat adalah penanganan kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, antisipasi bencana alam dan harga baru bahan bakar minyak, serta pengadaan barang dan jasa pada 2015.
Presiden Joko Widodo saat di Bandara Halim Perdana Kusuma sebelum berangkat menuju longsor di Banjarnegara | foto : Indra/kompas.com |
KSAL yang baru adalah Laksamana Madya Ade Supandi, yang saat ini masih menjabat Kepala Staf Umum TNI. Ade akan menggantikan Laksamana TNI Marsetio yang memasuki masa pensiun pada Desember 2014.
Label:
Prestasi Militer,
TNI AL,
TNI AU
Analisis Radar : Terbang Rendah dan Kecepatan AirAsia QZ8501 Terlalu Pelan?
Sejumlah pakar terkait penerbangan menyatakan pembacaan awal atas data yang diyakini sebagai "bocoran" layar monitor menara pengawas lalu lintas udara, mendapatkan pesawat AirAsia QZ8501 terbang dengan kecepatan terlalu pelan untuk naik melewati awan kumulonimbus (CB).
"Meski semua penjelasan kemungkinan penyebab hilangnya penerbangan AirAsia adalah spekulasi pada saat ini, kami tak bisa mengabaikan ada kejadian yang sangat mirip, yakni kecelakaan Air France 447 (AF447)," ujar blogger yang menekuni dunia penerbangan, David Cenciotti, seperti dikutip dari theavionist.com oleh AFP.
Cenciotti menambahkan, rendahnya ground speed yang tertera dalam "bocoran" layar pemantau radar tersebut bisa jadi disebabkan sudah ada hantaman keras angin dari arah depan pesawat.
Bocoran data radar terakhir dari pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 sebelum hilang kontak |
"Meski semua penjelasan kemungkinan penyebab hilangnya penerbangan AirAsia adalah spekulasi pada saat ini, kami tak bisa mengabaikan ada kejadian yang sangat mirip, yakni kecelakaan Air France 447 (AF447)," ujar blogger yang menekuni dunia penerbangan, David Cenciotti, seperti dikutip dari theavionist.com oleh AFP.
Cenciotti menambahkan, rendahnya ground speed yang tertera dalam "bocoran" layar pemantau radar tersebut bisa jadi disebabkan sudah ada hantaman keras angin dari arah depan pesawat.
Label:
Basarnas,
Radar Pertahanan,
Tragedi
Update Berita Seputar Pesawat AirAsia QZ8501
Basarnas Temukan Lagi 3 Korban AirAsia, 1 Pramugari
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo, memastikan jika timnya menemukan kembali tiga korban pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Pagi ini ditemukan kembali 3 jenazah jenisnya dua laki-laki dan satu perempuan. Satu perempuan ini diketahui menggunakan pakaian pramugari. Semua ditemukan di sektor lima," ujar Soelistyo dalam keterangan pers di kantornya, Rabu 31 Desmeber 2014.
Soelistyo juga menjelaskan, hingga Rabu ini sudah ada enam jenazah yang berhasil dievakuasi. Dia tidak menutup kemungkinan jika ada korban lainnya yang akan ditemukan.
Keenam korban juga masih di kapal dan belum bisa dibawa ke daratan karena kondisi cuaca yang belum memungkinkan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo, memastikan jika timnya menemukan kembali tiga korban pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Tim SAR temukan korban baru | VIVAnews/Ikhwan Yanuar |
"Pagi ini ditemukan kembali 3 jenazah jenisnya dua laki-laki dan satu perempuan. Satu perempuan ini diketahui menggunakan pakaian pramugari. Semua ditemukan di sektor lima," ujar Soelistyo dalam keterangan pers di kantornya, Rabu 31 Desmeber 2014.
Soelistyo juga menjelaskan, hingga Rabu ini sudah ada enam jenazah yang berhasil dievakuasi. Dia tidak menutup kemungkinan jika ada korban lainnya yang akan ditemukan.
Keenam korban juga masih di kapal dan belum bisa dibawa ke daratan karena kondisi cuaca yang belum memungkinkan.
Selasa, 30 Desember 2014
Panglima TNI Sidak Batalyon Infanteri 752 Papua Barat
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Batalyon Infanteri (Yonif) 752/Vira Yudha Sakti yang berada di Jalan Basuki Rahmat KM 10, Kabupaten Sorong Papua Barat, Senin (29/12/2014).
Dalam sidak tersebut, Panglima TNI yang didampingi didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetio dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, diterima oleh Wakil Komandan Batalyon Infantri (Wadanyonif) 752 Mayor Inf Abdul Hamid.
"Sidak ini bertujuan untuk melihat secara langsung kesiapan dan kedisiplinan para prajurit TNI yang berada di Batalyon 752/Vira Yudha Sakti dalam menghadapi tugasnya di daerah perbatasan," kata Panglima TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko |
Dalam sidak tersebut, Panglima TNI yang didampingi didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetio dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, diterima oleh Wakil Komandan Batalyon Infantri (Wadanyonif) 752 Mayor Inf Abdul Hamid.
"Sidak ini bertujuan untuk melihat secara langsung kesiapan dan kedisiplinan para prajurit TNI yang berada di Batalyon 752/Vira Yudha Sakti dalam menghadapi tugasnya di daerah perbatasan," kata Panglima TNI.
Hari Ini Presiden Jokowi Pimpin Sidang Industri Pertahanan
Untuk pertama kalinya setelah dilantik sebagai Presiden RI, Joko Widodo akan memimpin Sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (30/12) pukul 10.00 Wib.
Sidang rencananya akan dihadiri oleh Ketua Harian KKIP Menteri Pertahanan Rymizard Ryacudu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko dan lainnya.
“Ya, setidaknya yang pertama kali untuk Pak Jokowi memimpin sidang KKIP setelah menjadi Presiden RI ,” ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada Kompas, Senin (29/12) malam, di Jakarta.
Presiden Joko Widodo |
Sidang rencananya akan dihadiri oleh Ketua Harian KKIP Menteri Pertahanan Rymizard Ryacudu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko dan lainnya.
“Ya, setidaknya yang pertama kali untuk Pak Jokowi memimpin sidang KKIP setelah menjadi Presiden RI ,” ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto kepada Kompas, Senin (29/12) malam, di Jakarta.
Label:
Industri Pertahanan,
Produk Nasional
Pemerintah Diminta Pakai Cara Dialog untuk Redam ISIS
Pemerintah disarankan mengedepankan jalur dialog untuk meredam paham radikal yang ada di Indonesia. Hal ini disampaikan Anggota Komisi VII A Fikri Faqih, menanggapi ditangkapnya enam orang yang diduga pengikut ISIS dan hendak terbang ke Suriah melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"Karenanya, pemerintah harus melibatkan ulama sebagai mediator dialog kepada kelompok-kelompok tersebut," ujar Fikri Faqih saat dihubungi Sindonews, Minggu 28 Desember 2014.
Kata dia, pemerintah bisa mencontoh upaya yang dilakukan oleh sejumlah politisi bersama ulama Arab dan Kurdi di Kurdistan, Irak Utara yang selama beberapa tahun terakhir berhasil meredam paham ISIS di wilayah tersebut.
Islamic State of Iraq and Syiriah (ISIS) |
Kata dia, pemerintah bisa mencontoh upaya yang dilakukan oleh sejumlah politisi bersama ulama Arab dan Kurdi di Kurdistan, Irak Utara yang selama beberapa tahun terakhir berhasil meredam paham ISIS di wilayah tersebut.
"Bocoran" Gambar Layar Radar ATC untuk Posisi Terakhir AirAsia QZ8501
Data radar berisi posisi koordinat berikut kecepatan dan ketinggian terakhir pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501, muncul di beberapa situs dan diklaim sebagai bocoran gambar dari layar menara pengawas lalu lintas udara (ATC).
Berdasarkan data tersebut, ketinggian terakhir pesawat AirAsia QZ8501 sebelum hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) adalah 36.300 kaki, seperti ditulis dalam situs bangaloreaviation.com yang kemudian dikutip oleh theeventchronicle.com edisi Minggu.
Selain ketinggian, dari data tersebut didapatkan pula informasi kecepatan pesawat sesaat sebelum hilang kontak adalah 353 mil udara per jam (knot). Posisi pesawat terlihat berada di sisi kiri koridor udara M635 di antara waypoint RAFIS dan TAVIP.
Kedua situs menyertakan disclaimer, tidak menjamin akurasi dari data tersebut di akhir artikel. Sebagai pembanding, berikut ini adalah data-data radar dari beragam situs dan sumber, sebelum pesawat berisi 162 orang tersebut hilang kontak.
Bocoran data radar terakhir dari pesawat AirAsia berkode penerbangan QZ8501 sebelum hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi foto : bangaloreaviation.com |
Berdasarkan data tersebut, ketinggian terakhir pesawat AirAsia QZ8501 sebelum hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) adalah 36.300 kaki, seperti ditulis dalam situs bangaloreaviation.com yang kemudian dikutip oleh theeventchronicle.com edisi Minggu.
Selain ketinggian, dari data tersebut didapatkan pula informasi kecepatan pesawat sesaat sebelum hilang kontak adalah 353 mil udara per jam (knot). Posisi pesawat terlihat berada di sisi kiri koridor udara M635 di antara waypoint RAFIS dan TAVIP.
Kedua situs menyertakan disclaimer, tidak menjamin akurasi dari data tersebut di akhir artikel. Sebagai pembanding, berikut ini adalah data-data radar dari beragam situs dan sumber, sebelum pesawat berisi 162 orang tersebut hilang kontak.
Proxy War Negara Adikuasa Terhadap Republik Indonesia Jilid 2
Saya lanjutkan tulisan saya tentang Proxy War yang belakangan ini menjadi populer di kalangan dunia kampus di Indonesia, setelah Kepala Staf TNI AD, Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan Kuliah Umum di beberapa kampus Universitas di Indonesia yang berjudul “PERAN PEMUDA DALAM MENGHADAPI PROXY WAR”…dalam rangka menyelamatkan Pancasila, UUD 1945, Keutuhan NKRI dan Bhineka Tunggal Ika…
Pembaca blog yang tercinta, sebagai purnawirawan TNI AD, yang memiliki semboyan ”OLD SOLDIER NEVER DIE, ONLY FADE AWAY”, saya terpanggil untuk ikut menyumbang informasi, pendapat, pikiran dari saya pribadi dan Keluarga Besar TNI AD, termasuk di dalamnya Organisasi PERSATUAN PURNAWIRAWAN TNI AD, menulis lewat social media/website milik saya www.tirtaamijaya.com yang sudah eksis sejak bulan Juli 2007, yang sekarang ini masih rajin dikunjungi para pecinta website saya, dengan mendapat kunjungan rata rata 2000 (Dua ribu) view perhari…
Pembaca blog yang tercinta, sebagai purnawirawan TNI AD, yang memiliki semboyan ”OLD SOLDIER NEVER DIE, ONLY FADE AWAY”, saya terpanggil untuk ikut menyumbang informasi, pendapat, pikiran dari saya pribadi dan Keluarga Besar TNI AD, termasuk di dalamnya Organisasi PERSATUAN PURNAWIRAWAN TNI AD, menulis lewat social media/website milik saya www.tirtaamijaya.com yang sudah eksis sejak bulan Juli 2007, yang sekarang ini masih rajin dikunjungi para pecinta website saya, dengan mendapat kunjungan rata rata 2000 (Dua ribu) view perhari…
Label:
Internasional,
Kedaulatan Bangsa
Senin, 29 Desember 2014
Panglima TNI : ISIS belum jadi ancaman faktual
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengklaim, Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) belum menjadi ancaman faktual di Indonesia.
"Tapi memang ISIS merupakan musuh bersama," kata Jenderal Moeldoko, ketika menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kunjungannya di pos perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) di Sota, Kabupaten Merauke, Senin.
Moeldoko mengaku sedang membuat rencana operasional yakni operasi teritorial yang mengedepankan pendekatan rehabilitasi baik fisik maupun non fisik.
"Tapi memang ISIS merupakan musuh bersama," kata Jenderal Moeldoko, ketika menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kunjungannya di pos perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) di Sota, Kabupaten Merauke, Senin.
ISIS (Akan) Perluas Wilayah Hingga Indonesia
|
Label:
Isu Terorisme,
Kedaulatan Bangsa
Malam Hari, Basarnas Tetap Lakukan Pencarian AirAsia
Badan SAR Nasional (Basarnas) menegaskan pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 dengan jalur laut terus dilakukan pada malam hari. Namun, proses pencarian melalui udara dihentikan hari ini karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
"Kita akan tetap lanjutkan pencarian dengan kapal. Karena ini adalah komitmen bersama untuk segera menemukan Air Asia QZ 8501 yang hilang," ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB Soelistyo, di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin, 29 Desember 2014 malam.
Soelistyo mengatakan, pencarian melalui udara sangat tergantung dengan kondisi cahaya. Ia mengatakan, proses pencarian lewat udara pada malam hari mengalami keterbatasan alat dan kondisi pilot.
"Kita akan tetap lanjutkan pencarian dengan kapal. Karena ini adalah komitmen bersama untuk segera menemukan Air Asia QZ 8501 yang hilang," ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya FHB Soelistyo, di Kantor Basarnas, Jakarta, Senin, 29 Desember 2014 malam.
Soelistyo mengatakan, pencarian melalui udara sangat tergantung dengan kondisi cahaya. Ia mengatakan, proses pencarian lewat udara pada malam hari mengalami keterbatasan alat dan kondisi pilot.
SAR periksa tumpahan minyak diduga dari AirAsia QZ8501
Tim gabungan SAR memeriksa tumpahan minyak yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hingga saat ini belum kunjung ditemukan.
"Kami tidak mau berspekulasi bahwa minyak itu dari pesawat hilang yang kami cari. Akan kami cek dan ricek lagi," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo saat jumpa pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan tim SAR yang menggunakan KRI Pattimura sedang menuju kawasan tumpahan minyak tersebut.
"KRI Pattimura sedang menuju daerah genangan minyak tetapi belum kami simpulkan itu merupakan pesawat yang dicari," kata dia.
Lokasinya tidak jauh dari kawasan pertama hilangnya kontak AirAsia QZ8501 di sekitar Bangka Belitung.
"Kami tidak mau berspekulasi bahwa minyak itu dari pesawat hilang yang kami cari. Akan kami cek dan ricek lagi," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bambang Soelistyo saat jumpa pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta, Senin.
Tumpahan minyak ditemukan berada di sisi timur perairan Tanjung Pandan, saat pencarian pesawat AirAsia yang hilang menggunakan Pesawat Hercules A-1319 |
Dia mengatakan tim SAR yang menggunakan KRI Pattimura sedang menuju kawasan tumpahan minyak tersebut.
"KRI Pattimura sedang menuju daerah genangan minyak tetapi belum kami simpulkan itu merupakan pesawat yang dicari," kata dia.
Lokasinya tidak jauh dari kawasan pertama hilangnya kontak AirAsia QZ8501 di sekitar Bangka Belitung.
Panglima TNI kunjungi perbatasan RI-PNG di Sota
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi KSAL Laksamana TNI Marsetyo dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Senin, meninjau pos perbatasan RI-Papua Nugini yang berada di Sota, Kabupaten Merauke.
Setibanya di pos perbatasan yang saat ini dijaga Yonif 613, Panglima TNI beserta rombongan disambut ratusan anggota dari ketiga angkatan yang sejak Senin pagi menunggu kedatangan panglima tertinggi yang berkunjung dengan menggunakan helikopter Puma milik TNI-AD.
Di hadapan ratusan anggota TNI dari ketiga angkatan, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berjanji akan menambah fasilitas pendukung sehingga dapat melancarkan terlaksananya tugas prajurit.
Setibanya di pos perbatasan yang saat ini dijaga Yonif 613, Panglima TNI beserta rombongan disambut ratusan anggota dari ketiga angkatan yang sejak Senin pagi menunggu kedatangan panglima tertinggi yang berkunjung dengan menggunakan helikopter Puma milik TNI-AD.
Di hadapan ratusan anggota TNI dari ketiga angkatan, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko berjanji akan menambah fasilitas pendukung sehingga dapat melancarkan terlaksananya tugas prajurit.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI
Menko Maritim: Wilayah Terluar RI Harus Lebih Baik Dari Negara Tetangga
Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo menekankan pentingnya membangun wilayah pulau terluar dan perbatasan RI dengan negara tetangga. Perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), wilayah terluar dan perbatasan harus dibangun lebih baik dari negeri tetangga RI.
"Perintah pak presiden, wilayah pulau terluar dan perbatasan harus dibangun lebih bagus dari negara tetangga," kata Indroyono di BPPT, Jakarta, Senin (29/12/2014).
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 12 triliun per tahun untuk membangun daerah perbatasan dan pulau terluar.
"Perintah pak presiden, wilayah pulau terluar dan perbatasan harus dibangun lebih bagus dari negara tetangga," kata Indroyono di BPPT, Jakarta, Senin (29/12/2014).
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 12 triliun per tahun untuk membangun daerah perbatasan dan pulau terluar.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI
Cuaca Mendukung, Basarnas Berharap Bisa Temukan Pesawat AirAsia Hari Ini
Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi berharap, Basarnas dan tim gabungan bisa menemukan pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura yang hilang kontak sekitar pukul 7.00 WIB (Minggu, 28/12) di sekitar perairan Pulau Belitung.
Jelas Supriyadi, saat ini cuaca di Belitung terpantau normal, awan terpantau teduh dan tipis. Untuk itu diharapkan akan mendukung proses pencarian pesawat.
"Mudah-mudahan hari ini ada tanda-tanda dan ada data dari proses pencarian. Mudah-mudahan kita menemukannya," kata dia yang saat ini sedang berada di Belitung seperti dilansir dari Metro Tv sesaat lalu (Senin, 29/12).
Jelas Supriyadi, saat ini cuaca di Belitung terpantau normal, awan terpantau teduh dan tipis. Untuk itu diharapkan akan mendukung proses pencarian pesawat.
"Mudah-mudahan hari ini ada tanda-tanda dan ada data dari proses pencarian. Mudah-mudahan kita menemukannya," kata dia yang saat ini sedang berada di Belitung seperti dilansir dari Metro Tv sesaat lalu (Senin, 29/12).
Kapal Canggih BPPT Baruna Jaya Ikut Mencari Pesawat AirAsia
Menko Maritim Indroyono Susilo memerintahkan kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI ikut dengan tim gabungan mencari pesawat AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 07.24, Minggu (28/12) di sekitar perairan Pulau Belitung.
Kapal Baruna Jaya memiliki beberapa kecanggihan dan telah berhasil beberapa kali mendeteksi dan menemukan kapal dan pesawat yang tenggelam di dasar laut Indonesia. Seperti, Kapal Ferry Bahuga Jaya, yang tenggelam di Selat Sunda, 26 September 2012, akibat bertabrakan dengan Kapal Tanker Singapura. Dan Pesawat Boeing 737 AdamAir, yang jatuh di Selat Makassar, 2007, berhasil ditemukan dan Black Box berhasil diangkat ke permukaan laut.
Kapal Baruna Jaya memiliki beberapa kecanggihan dan telah berhasil beberapa kali mendeteksi dan menemukan kapal dan pesawat yang tenggelam di dasar laut Indonesia. Seperti, Kapal Ferry Bahuga Jaya, yang tenggelam di Selat Sunda, 26 September 2012, akibat bertabrakan dengan Kapal Tanker Singapura. Dan Pesawat Boeing 737 AdamAir, yang jatuh di Selat Makassar, 2007, berhasil ditemukan dan Black Box berhasil diangkat ke permukaan laut.
Keinginan Memperlemah Poros Maritim Nusantara Sudah Ada Sejak 337 Tahun Lalu
Pemerintah Republik Rakyat China sedang mematangkan rencana pembangunan sebuah terusan atau kanal di Kra Isthmus, Thailand, yang dapat memersingkat pelayaran dari Laut China Selatan menuju Samudera India dan sebaliknya.
Dengan terusan di Thailand ini, kapal-kapal yang membawa muatan dari Afrika, Timur Tengah melalui India menuju China, Korea dan Jepang, atau sebaliknya, tidak perlu lagi singgah di Selat Malaka.
Terusan ini akan mengefisienkan pelayaran, dan di sisi yang lain bisa membuat Selat Malaka dan Kepulauan Indonesia sepi dari kapal-kapal asing. Tentu saja, selain Indonesia, Malaysia dan Singapura juga akan terkena dampak pembangunan Terusan Kra Isthmus.
Dari sejumlah catatan diketahui bahwa upaya Thailand mengalahkan Selat Malaka sudah ada lebih dari 300 tahun lalu. Ketika itu Thailand yang kita kenal sekarang ini belum lagi ada.
Dengan terusan di Thailand ini, kapal-kapal yang membawa muatan dari Afrika, Timur Tengah melalui India menuju China, Korea dan Jepang, atau sebaliknya, tidak perlu lagi singgah di Selat Malaka.
Terusan ini akan mengefisienkan pelayaran, dan di sisi yang lain bisa membuat Selat Malaka dan Kepulauan Indonesia sepi dari kapal-kapal asing. Tentu saja, selain Indonesia, Malaysia dan Singapura juga akan terkena dampak pembangunan Terusan Kra Isthmus.
Dari sejumlah catatan diketahui bahwa upaya Thailand mengalahkan Selat Malaka sudah ada lebih dari 300 tahun lalu. Ketika itu Thailand yang kita kenal sekarang ini belum lagi ada.
Pembangunan Kanal Kra Isthmus Mengancam Posisi Indonesia sebagai Poros Maritim
Pemerintah Republik Rakyat China sedang merencanakan pembangunan sebuah terusan atau kanal di Kra Isthmus, Thailand sepanjang 100 kilometer yang menghubungkan Laut China Selatan, Teluk Thailand dan Samudera India.
Dengan kanal itu, kapal-kapal dari dan menuju pelabuhan-pelabuhan China tak perlu lagi melewati Selat Malaka. Rute baru ini mempersingkat perjalanan sejauh 1.000 kilometer.
Selain itu, pelayaran melewati Selat Malaka dinilai tidak aman karena kasus pembajakan yang terbilang tinggi, belum lagi sedimentasi yang membuat kedalaman laut berkurang dan rongsokan kapal yang tersebar di banyak titik. Kabut dan kumpulan ikan yang berenang dalam rombongan berukuran besar juga menjadi persoalan lain di kawasan itu.
Secara umum, menurut China Daily Mail, pelayaran melalui Selat Malaka dua kali lebih berbahaya dari Terusan Suez di Mesir dan empat kali lebih berbahaya dari Terusan Panama di Amerika Latin.
Dengan kanal itu, kapal-kapal dari dan menuju pelabuhan-pelabuhan China tak perlu lagi melewati Selat Malaka. Rute baru ini mempersingkat perjalanan sejauh 1.000 kilometer.
Selain itu, pelayaran melewati Selat Malaka dinilai tidak aman karena kasus pembajakan yang terbilang tinggi, belum lagi sedimentasi yang membuat kedalaman laut berkurang dan rongsokan kapal yang tersebar di banyak titik. Kabut dan kumpulan ikan yang berenang dalam rombongan berukuran besar juga menjadi persoalan lain di kawasan itu.
Secara umum, menurut China Daily Mail, pelayaran melalui Selat Malaka dua kali lebih berbahaya dari Terusan Suez di Mesir dan empat kali lebih berbahaya dari Terusan Panama di Amerika Latin.
Geopolitik Zaman Edan dan Abstraksi di Era Modern
Masih ingat ujaran Rangga Warsita perihal eling ‘lan waspada dalam cuplikan bait Zaman Edan? Apabila ditelusuri, dikaji, lalu dikomtemplasikan secara out of the box, siapa menyangka bahwa untaian bait pujangga Kasunanan Surakarta (1802 – 1873) itu merupakan ajaran geopolitik tingkat tinggi. Entah dulu ditujukan kepada rakyat kala itu, atau barangkali dipersembahkan untuk anak cucu di masa depan melalui kiasan (sastra) secara filosofi, maka tergantung the man behind the gun dalam sistem apapun.
Walau prakteknya kini, oleh beberapa kalangan, ujaran eling lan waspada lebih diartikan (dan cenderung dilarikan) ke ranah spiritual. Kenapa ia tidak dijadikan titik pijak kajian terhadap hal-hal yang lebih besar, kompleks dan strategis? Kembali pada urgensi the man behind the gun di atas, siapa mampu menangkap hal tersirat daripada yang tersurat, siapa bisa menguak sesuatu terdalam dari yang dianggap paling dalam. Begitulah hakiki ajaran.
Walau prakteknya kini, oleh beberapa kalangan, ujaran eling lan waspada lebih diartikan (dan cenderung dilarikan) ke ranah spiritual. Kenapa ia tidak dijadikan titik pijak kajian terhadap hal-hal yang lebih besar, kompleks dan strategis? Kembali pada urgensi the man behind the gun di atas, siapa mampu menangkap hal tersirat daripada yang tersurat, siapa bisa menguak sesuatu terdalam dari yang dianggap paling dalam. Begitulah hakiki ajaran.
Analisis : 2020 Indonesia Jadi Arena Pertempuran Non Militer
Penulis : Tim Riset Global Future Institute (GFI)
Memasuki millenium ketiga, secara teknis dominasi AS di dunia semakin menguat melalui jaringan Bank Sentral di setiap negara yang dikendalikan oleh Federal Reserve dengan IMF dan World Bank sebagai pelaksananya. Demikian pula kontrol perdagangan dunia melalui WTO yang dapat mengendalikan pertumbuhan negara-negara berkembang sesuai dengan kehendak AS.
Survei-survei pertumbuhan ekonomi terhadap negara-negara berkembang yang rutin dirilis oleh AS melalui IMF, World Bank, Goldman Sach, StandChart dan lembaga-lembaga keuangan lain – merupakan bukti nyata dari sistem kontrol AS yang begitu ketat terhadap kemajuan negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Bahkan Indonesia ditempatkan dalam kelompok G20, dalam deretan negara dengan kekuatan ekonomi yang besar.
Jalur sutera maritim abad 21 |
Melalui WTO AS berhasil menghilangkan batas-batas negara dan menaklukan negara berdaulat dengan menjalankan skema liberalisasi, pasar bebas dan privatisasi. Indonesia sendiri sejak Reformasi 1998 telah kembali menjadi ajang rebutan oleh negara-negara industri maju yang sangat membutuhkan bahan baku bagi kelangsungan industrinya. Melihat gejala bergesernya fokus pertumbuhan ekonomi dunia ke Asia Timur – dimana Indonesia persis berada ditengah-tengah jalur strategis itu, tepat dipersilangan – maka dimasa depan tampaknya Indonesia akan menjadi arena pertempuran Non Militer antara kekuatan negara-negara imperialis utama pada 2020.
Minggu, 28 Desember 2014
TNI AD Diminta Cari AirAsia QZ 8501 dari Darat Hingga Pegunungan
Direktur Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Muridjatmodjo mengungkapkan pencarian diperluas hingga ke wilayah darat dan pegunungan untuk mencari pesawat Airasia QZ 8501. Pencarian di darat dibantu oleh TNI Angkatan Darat.
"Kami sudah meminta bantuan TNI Angkatan Darat untuk mencari di darat sampai ke pegunungan. Kami juga sudah instruksikan kepala bandara sekitar untuk lakukan pencarian bersama potensi SAR masyarakat yang ada," kata Djoko dalam jumpa pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (28/12/2014).
Dia mengungkapkan, wilayah jangkauan pencarian tak dibatasi. Namun, untuk wilayah darat, pencarian dilakukan dari mulai Palembang hingga Belitung. Pencarian darat juga dilakukan mulai dari Sampit hingga Pontianak.
"Kami sudah meminta bantuan TNI Angkatan Darat untuk mencari di darat sampai ke pegunungan. Kami juga sudah instruksikan kepala bandara sekitar untuk lakukan pencarian bersama potensi SAR masyarakat yang ada," kata Djoko dalam jumpa pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (28/12/2014).
Dia mengungkapkan, wilayah jangkauan pencarian tak dibatasi. Namun, untuk wilayah darat, pencarian dilakukan dari mulai Palembang hingga Belitung. Pencarian darat juga dilakukan mulai dari Sampit hingga Pontianak.
Analisis Awal: AirAsia QZ8501 Terlambat Naikkan Ketinggian?
Pada waktu yang berdekatan dengan hilang kontaknya pesawat AirAsia QZ8501, Minggu (28/12/2014), ada lebih dari satu penerbangan yang melintas di jalur penuh awan tersebut. Namun, posisi AirAsia QZ8501 berada pada posisi terendah di ketinggian jelajah, dibandingkan pesawat lain.
"Semua pesawat lain berada di ketinggian lebih dari 34.000 feet, ketinggian saat pesawat QZ8501 disebut hilang kontak," kata pemerhati penerbangan, Yayan Mulyana, Minggu petang. Pada saat pesawat ini hilang kontak, lanjut dia, beragam perangkat pelacak pesawat memperlihatkan ada banyak pesawat lain di jalur itu.
Yayan menyebutkan, ada setidaknya empat pesawat lain yang berdekatan dengan QZ8501 pada saat itu, yakni Garuda Indonesia berkode penerbangan GIA602, pesawat Lion Air berkode LNI763, AirAsia berkode penerbangan QZ502, dan Emirates berkode penerbangan UAE409.
"Semua pesawat lain berada di ketinggian lebih dari 34.000 feet, ketinggian saat pesawat QZ8501 disebut hilang kontak," kata pemerhati penerbangan, Yayan Mulyana, Minggu petang. Pada saat pesawat ini hilang kontak, lanjut dia, beragam perangkat pelacak pesawat memperlihatkan ada banyak pesawat lain di jalur itu.
Yayan menyebutkan, ada setidaknya empat pesawat lain yang berdekatan dengan QZ8501 pada saat itu, yakni Garuda Indonesia berkode penerbangan GIA602, pesawat Lion Air berkode LNI763, AirAsia berkode penerbangan QZ502, dan Emirates berkode penerbangan UAE409.
Tantangan Berat Basarnas dalam Pencarian Pesawat AirAsia QZ8501
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura. Tim gabungan Basarnas menghadapi sejumlah kendala dalam pencarian pesawat Airbus A320-200 ini.
KNKT sebenarnya sudah menetapkan titik terakhir pesawat AirAsia tersebut yakni di koordinat 03.36.31 Lintang Selatan dan 10.94.14.6 Bujur Timur di antara Tanjung Pandan dan Pontianak Namun demikian dalam melakukan pencairan Basarnas harus menghadapi berbagai tantangan.
"Tantangan pertama adalah cuaca, kalau cuaca kurang mendukung sulit dilakukan pencarian," kata Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014).
KNKT sebenarnya sudah menetapkan titik terakhir pesawat AirAsia tersebut yakni di koordinat 03.36.31 Lintang Selatan dan 10.94.14.6 Bujur Timur di antara Tanjung Pandan dan Pontianak Namun demikian dalam melakukan pencairan Basarnas harus menghadapi berbagai tantangan.
"Tantangan pertama adalah cuaca, kalau cuaca kurang mendukung sulit dilakukan pencarian," kata Kepala Basarnas F Henry Bambang Sulistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/12/2014).
Tragedi Air Asia QZ8501 Basarnas Kerahkan 7 pesawat dan 5 kapal
Sejumlah pihak telah memberikan bantuan untuk mencari keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 Surabaya-Singapura yang hilang kontak pagi tadi. Sebanyak 7 pesawat dan 5 kapal dikerahkan untuk melakukan pencarian pesawat tersebut.
"Pencarian telah dilakukan dalam kegiatan SAR terpadu. Sejumlah pesawat, helikopter dan kapal telah berangkat menuju Tanjung Pandan, Bangka Belitung," ujar Plt Dirjen Perhubungan Udara Joko Muryatmojo dalam konferensi pers kedua di bandara Cengkareng, Tangerang, Minggu (28/12/2014) pukl 18.00 WIB.
Tak hanya pesawat udara dan kapal, bantuan di darat juga telah dikerahkan TNI AD. "Bantuan dari TNI AD di sekitar Belitung dan Palembang juga telah dilakukan," jelasnya.
Mentukan Kordinat Pencarian Pesawat Air Asia QZ8501 foto : tempo.com |
"Pencarian telah dilakukan dalam kegiatan SAR terpadu. Sejumlah pesawat, helikopter dan kapal telah berangkat menuju Tanjung Pandan, Bangka Belitung," ujar Plt Dirjen Perhubungan Udara Joko Muryatmojo dalam konferensi pers kedua di bandara Cengkareng, Tangerang, Minggu (28/12/2014) pukl 18.00 WIB.
Tak hanya pesawat udara dan kapal, bantuan di darat juga telah dikerahkan TNI AD. "Bantuan dari TNI AD di sekitar Belitung dan Palembang juga telah dilakukan," jelasnya.
Label:
Basarnas,
Internasional,
Kapal Perang,
Pesawat Tempur,
Tragedi
Pilot AirAsia Kapten Iriyanto Pernah Jadi Pilot F-16 TNI AU
Kapten Iriyanto menjadi pilot dari pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 yang hilang kontak pada pagi ini. Ternyata, Iriyanto merupakan mantan pilot TNI AU yang pernah menerbangkan jet tempur F 16.
"Om Iriyanto adalah mantan penerbang TNI AU yang pensiun dini. Dulu dia menerbangkan pesawat F 16," kata keponakan Iriyanto bernama Doni kepada detikcom, Minggu (28/12/2014).
Istri Doni merupakan kerabat Iriyanto. Doni menyatakan Iriyanto pernah menjadi pilot TNI AU yang bertugas di skuadron di Bandara Iswahyudi, Jawa Timur. Iriyanto lantas mengajukan pensiun dini dan menjadi pilot pesawat komersial.
Pilot AirAsia Kapten Iriyanto |
"Om Iriyanto adalah mantan penerbang TNI AU yang pensiun dini. Dulu dia menerbangkan pesawat F 16," kata keponakan Iriyanto bernama Doni kepada detikcom, Minggu (28/12/2014).
Istri Doni merupakan kerabat Iriyanto. Doni menyatakan Iriyanto pernah menjadi pilot TNI AU yang bertugas di skuadron di Bandara Iswahyudi, Jawa Timur. Iriyanto lantas mengajukan pensiun dini dan menjadi pilot pesawat komersial.
Kronologi Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501 Tujuan Singapura
Pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya ke Singapura dinyatakan hilang kontak sejak pukul 06.17 WIB. Adapun pesawat jenis Airbus A320-200 ini dikabarkan sudah menghilang di antara Tanjung Pandan dan Pontianak.
Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara dalam konferensi pers, Minggu 28 Desember 2014, menyatakan bahwa terakhir pihak pesawat memberikan laporannya pada pukul 06.12 WIB. Saat itu, katanya, sang pilot meminta pesawat bergeser ke kiri dan untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari awan.
Djoko Murjatmodjo, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara dalam konferensi pers, Minggu 28 Desember 2014, menyatakan bahwa terakhir pihak pesawat memberikan laporannya pada pukul 06.12 WIB. Saat itu, katanya, sang pilot meminta pesawat bergeser ke kiri dan untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki untuk menghindari awan.
Pesawat Amfibi Be-200 Vs ShinMaywa US-2 Manakah Yang Cocok Untuk Perairan Indonesia
Rencana menggebu-gebu dari TNI AU yang menawarkan akuisisi pesawat amfibi Be-200 kepada Presiden Jokowi untuk menangkap kapal penangkap ikan ilegal perlu disikapi dengan bijak dari segala sisi. Hal ini wajar, karena sudah lama TNI AU tidak lagi mengoperasikan pesawat amfibi. Banyak hal sudah berubah, baik dari spesifikasi alutsista yang mau dibeli, maupun dari sisi operasi penegakan hukum di laut, yang saat ini baru mulai dibenahi dengan pembentukan Bakamla.
ARC sendiri tidak hendak berpolemik, tapi cukup mengajukan satu pertanyaan yang menggelitik: Benarkah Be-200 Altair adalah pesawat amfibi terbaik? Ini mengingat pesawat amfibi belum pernah terdengar dalam rencana pengembangan jangka menengah maupun panjang TNI AU.
Pesawat Amfibi Be-200 |
ARC sendiri tidak hendak berpolemik, tapi cukup mengajukan satu pertanyaan yang menggelitik: Benarkah Be-200 Altair adalah pesawat amfibi terbaik? Ini mengingat pesawat amfibi belum pernah terdengar dalam rencana pengembangan jangka menengah maupun panjang TNI AU.
Polisi Tangkap Otak Pendanaan 6 Simpatisan ISIS
Polda Metro Jaya akhirnya berhasil menangkap otak di balik pemberangkatan 6 orang simpatisan ISIS asal Makasar ke Suriah.
Tersangka berinisial MA alias AM yang ditangkap penyidik Jatanras saat melakukan penggrebekan disebuah kompleks perumahan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/12) pagi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, AM ditangkap setelah petugas memperoleh keterangan dari enam terduga anggota ISIS yang diamankan dini hari tadi di bandara Soekarno-Hatta.
"AM ditangkap saat melakukan pemeriksaan di rumah penampungan di Cibubur," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Sabtu (27/12).
Tersangka berinisial MA alias AM yang ditangkap penyidik Jatanras saat melakukan penggrebekan disebuah kompleks perumahan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/12) pagi.
Kombes (Pol) Rikwanto (Jaringnews/Nandang Permana Sidik) |
"AM ditangkap saat melakukan pemeriksaan di rumah penampungan di Cibubur," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Sabtu (27/12).
TNI Butuh Senjata dan SDM untuk Amankan Perbatasan RI - RDTL
Danrem 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Achmad Yuliarto yang ditemui di Lanud El Tari usai mengantar Menhan RI, mengatakan, ada 14 pos perbatasan yang sudah roboh dan segera membutuhkan perbaikan terutama di tiga titik wilayah perbatasan yakni perbatasan dengan Oekusi, Bijaesunan dan Humaniana.
Pos pemantau perbatasan di Pulau Batek juga membutuhkan perhatian selain masalah persenjataan untuk pengamanan wilayah perbatasan dan kekuatan personil.
Sementara untuk pengamanan perbatasan di wilayah laut, Danlantamal VII Kupang, Laksma Teddy Muhibah Pribadi yang ditemui di tempat yang sama, mengatakan, pada intinya untuk pengamanan wilayah laut, yang dibutuhkan adalah masalah SDM personil TNI AL dan kelengkapan peralatan.
Pos pemantau perbatasan di Pulau Batek juga membutuhkan perhatian selain masalah persenjataan untuk pengamanan wilayah perbatasan dan kekuatan personil.
Sementara untuk pengamanan perbatasan di wilayah laut, Danlantamal VII Kupang, Laksma Teddy Muhibah Pribadi yang ditemui di tempat yang sama, mengatakan, pada intinya untuk pengamanan wilayah laut, yang dibutuhkan adalah masalah SDM personil TNI AL dan kelengkapan peralatan.
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI
Kisah Tentara Jepang 30 Tahun Sembunyi di Hutan Morotai
CERITA perang selalu bicara tentang penderitaan dan kepahlawanan. Cerita Teruo Nakamura, tentara Jepang yang bertugas di Kepulauan Morotai, Kepulauan Maluku Utara, Indonesia, mungkin masuk dalam keduanya.
Bagaimana kisah tentara Jepang itu? Cerita Pagi akan mengulasnya. Kisah kepahlawanan itu dimulai saat masa pendudukan Jepang di Indonesia, yang disusul dengan menyerahnya Pemerintah Kolonial Hindia Belanda kepada Jepang, pada 8 Maret 1942.
Nakamaru yang lahir di Taiwan (saat itu Taiwan merupakan wilayah jajahan Jepang), pada 8 Oktober 1919, terkena wajib militer dan menjadi bagian dari Unit Sukarela Takasago Angkatan Darat Kekaisaran Jepang tahun 1943.
Nakamura saat ditangkap tentara TNI AU |
Nakamaru yang lahir di Taiwan (saat itu Taiwan merupakan wilayah jajahan Jepang), pada 8 Oktober 1919, terkena wajib militer dan menjadi bagian dari Unit Sukarela Takasago Angkatan Darat Kekaisaran Jepang tahun 1943.
Perlu Kekuatan Laut untuk Stabilitas dan Integritas NKRI
Kekuatan laut (sea power) atau dapat disebut juga kekuatan maritim (maritime power) sangat berguna dalam menjaga stabilitas dan integritas NKRI di tengah tingginya ancaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Kasum TNI, Laksdya TNI Ade Supandi kepada JMOL beberapa waktu lalu menyampaikan pentingnya hal tersebut untuk menjaga kesinambungan NKRI.
“Indonesia harus memiliki kesiagaan dan kemampuan untuk dapat mengendalikan lautnya serta memproyeksikan kekuatannya melalui laut dalam rangka memelihara stabilitas dan integritas NKRI” ujar Ade.
Menurutnya, kekuatan laut atau kekuatan maritim itu sangat berkorelasi dengan strategi maritim dalam design kepentingan nasional sesuai dengan undang-undang. Dari penjabaran itu akan menghasilkan suatu output yaitu keamanan maritim. .
Laksdya TNI Ade Supandi (Foto: Dok Pribadi) |
Kasum TNI, Laksdya TNI Ade Supandi kepada JMOL beberapa waktu lalu menyampaikan pentingnya hal tersebut untuk menjaga kesinambungan NKRI.
“Indonesia harus memiliki kesiagaan dan kemampuan untuk dapat mengendalikan lautnya serta memproyeksikan kekuatannya melalui laut dalam rangka memelihara stabilitas dan integritas NKRI” ujar Ade.
Menurutnya, kekuatan laut atau kekuatan maritim itu sangat berkorelasi dengan strategi maritim dalam design kepentingan nasional sesuai dengan undang-undang. Dari penjabaran itu akan menghasilkan suatu output yaitu keamanan maritim. .
Proxy War Negara Adikuasa Terhadap Republik Indonesia Jilid 1
Prediksi beberapa pengamat politik yang pesimis, bahwa Pemilu di Indonesia tahun 2014 akan gagal dan berakhir dengan chaos, desintegrasi NKRI menjadi beberapa negara kecil pada tahun 2015, sampai sekarang tidak terbukti, walau iklim politik di Indonesia masih belum kondusif bagi kelancaran roda pemerintahan Jokowi-JK yang menang Pemilu 2014.
Walau Koalisi Indonesia Hebat pendukung Jokowi-JK sudah berdamai dengan Koalisi Merah Putih penduklung Prabowo-Hatta Rajasa di DPR RI, tapi iklim konfrontasi di DPRD Provinsi masih belum selesai. Demikian juga Presiden Jokowi lewat Sekab Andy Wijayanto telah mengeluarkan perintah kepada para menteri dan pejabat setingkat menteri, agar menunda rapat kerja dengan pihak DPR RI sampai kondisi DPR RI solid dan kondusif.
Demikian juga pihak DPR RI sudah melakukan upaya awal untuk mengajukan interpelasi pada pemerintahan Jokowi- JK atas penaikan BBM, yang banyak didemo masyarakat luas, juga dikritik secara keras dan tajam oleh Kwik Kian Gie, tokoh Senior PDIP yang juga tidak setuju kebijakan penaikan harga BBM sekarang ini…, membuat iklim politik menjadi memanas lagi…
Walau Koalisi Indonesia Hebat pendukung Jokowi-JK sudah berdamai dengan Koalisi Merah Putih penduklung Prabowo-Hatta Rajasa di DPR RI, tapi iklim konfrontasi di DPRD Provinsi masih belum selesai. Demikian juga Presiden Jokowi lewat Sekab Andy Wijayanto telah mengeluarkan perintah kepada para menteri dan pejabat setingkat menteri, agar menunda rapat kerja dengan pihak DPR RI sampai kondisi DPR RI solid dan kondusif.
Demikian juga pihak DPR RI sudah melakukan upaya awal untuk mengajukan interpelasi pada pemerintahan Jokowi- JK atas penaikan BBM, yang banyak didemo masyarakat luas, juga dikritik secara keras dan tajam oleh Kwik Kian Gie, tokoh Senior PDIP yang juga tidak setuju kebijakan penaikan harga BBM sekarang ini…, membuat iklim politik menjadi memanas lagi…
Label:
Internasional,
Isu Politik,
Kedaulatan Bangsa
Sabtu, 27 Desember 2014
Polri : Video ISIS Jangan Diberi Ruang
Kepolisian Republik Indonesia meminta publik tidak mudah terpengaruh dengan upaya provokasi yang dilakukan Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia. Respons atas video tantangan ISIS yang diunggah beberapa waktu lalu, dinilai hanya memberikan pengakuan dan peluang terhadap ISIS di Indonesia.
"Apa untungnya kita tanggapi video ISIS yang beredar. Justru dengan adanya respons kita terhadap video mereka, kita malah memberi peluang terhadap mereka. Jadi tidak perlu dikasih ruang kepada mereka," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie saat dihubungi VIVAnews, Jumat 26 Desember 2014.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie |
"Apa untungnya kita tanggapi video ISIS yang beredar. Justru dengan adanya respons kita terhadap video mereka, kita malah memberi peluang terhadap mereka. Jadi tidak perlu dikasih ruang kepada mereka," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie saat dihubungi VIVAnews, Jumat 26 Desember 2014.
Label:
Isu Terorisme,
Kedaulatan Bangsa,
POLRI
Ini Jawaban Pemimpin Banser Saat Ditantang ISIS
Militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berulah di Indonesia. Melalui jagat maya, mereka menebar ancaman kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian, dan Badan Ansor Serbaguna (Banser)—badan otonomo Nahdlatul Ulama.
"Ya cuekin saja. Silakan saja ke Indonesia, usung gagasan khilafah, niscaya kita tidak akan tinggal diam," kata Ketua Umum Ansor, Nusron Wahid, ketika dihubungi, Jumat, 26 Desember 2014.
Menurut dia, gagasan Khilafah Islamiyah tidak boleh berkembang, apalagi diwujudkan.
"Kalau mau mengusung Khilafah di Indonesia ya kita hadapi. Gagasan Khilafah Islamiyah tidak boleh dikembangkan di Indonesia dan di dunia. Tapi kami tidak akan kirim relawan ke Syiria. Mending kirim ke daerah bencana. Banyak pahala dan manfaatnya," ujar Nusron.
"Ya cuekin saja. Silakan saja ke Indonesia, usung gagasan khilafah, niscaya kita tidak akan tinggal diam," kata Ketua Umum Ansor, Nusron Wahid, ketika dihubungi, Jumat, 26 Desember 2014.
Nusron Wahid , Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Foto : Viva.co.id |
Menurut dia, gagasan Khilafah Islamiyah tidak boleh berkembang, apalagi diwujudkan.
"Kalau mau mengusung Khilafah di Indonesia ya kita hadapi. Gagasan Khilafah Islamiyah tidak boleh dikembangkan di Indonesia dan di dunia. Tapi kami tidak akan kirim relawan ke Syiria. Mending kirim ke daerah bencana. Banyak pahala dan manfaatnya," ujar Nusron.
Label:
Isu Terorisme,
Kedaulatan Bangsa
Identitas Anggota ISIS Penantang Panglima TNI Diketahui
Video ancaman anggota pasukan Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) kepada Panglima TNI, Polri, Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Bantuan Ansor Serba Guna (Banser) NU beredar luas di Youtube. (Youtube) |
Fuad mengaku, belum bisa memberikan tanggapan mengenai masalah tersebut. Namun demikian, pihaknya akan membahas persoalan ini langsung dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
KSAD: Pembentukan Kodam Papua Barat Tunggu Ketersediaan Lahan
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) Papua Barat hingga kini belum terjadwal karena masih menunggu bantuan lahan dari pemerintah setempat.
"Bila lahan sudah tersedia, maka kami siap membangun," katanya di Jayapura di sela-sela meninjau pameran alat tempur yang digelar Kodam Cendrawasih, Jumat (26/12/2014).
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) itu mengatakan, pihaknya baru akan membangun Markas Kodam Papua Barat bila lahan yang disediakan oleh pemerintah daerah letaknya berdekatan dengan kantor gubernuran, bukan sebaliknya yang jauh dari pusat pemerintahan.
"Bila lahan sudah tersedia, maka kami siap membangun," katanya di Jayapura di sela-sela meninjau pameran alat tempur yang digelar Kodam Cendrawasih, Jumat (26/12/2014).
Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) itu mengatakan, pihaknya baru akan membangun Markas Kodam Papua Barat bila lahan yang disediakan oleh pemerintah daerah letaknya berdekatan dengan kantor gubernuran, bukan sebaliknya yang jauh dari pusat pemerintahan.
Pemerintah Targetkan Pesawat N-219 Terbang Tahun 2015
Pemerintah menargetkan pesawat terbang buatan Indonesia, N219, sudah bisa dioperasikan untuk angkutan udara di dalam negeri pada akhir 2015.
"Pertengahan 2015 masih riset dan akhir 2015 kami harapkan sudah terbang," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) Muhammad Nasir ketika dikonfirmasi, Jumat, terkait dengan rencana produksi pesawat komersial buatan dalam negeri.
Nasir yang ditemui saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Ishlah, Kelurahan Bandarkidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, itu mengatakan pesawat itu saat ini masih dikerjakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Pesawat N219 itu memang dibuat dengan kapasitas terbatas, hanya 19 orang. Rencananya, pesawat itu memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan domestik, terutama untuk penerbangan Indonesia bagian timur.
"Pertengahan 2015 masih riset dan akhir 2015 kami harapkan sudah terbang," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek dan Dikti) Muhammad Nasir ketika dikonfirmasi, Jumat, terkait dengan rencana produksi pesawat komersial buatan dalam negeri.
Nasir yang ditemui saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al Ishlah, Kelurahan Bandarkidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, itu mengatakan pesawat itu saat ini masih dikerjakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Pesawat N219 itu memang dibuat dengan kapasitas terbatas, hanya 19 orang. Rencananya, pesawat itu memang dibuat untuk memenuhi kebutuhan domestik, terutama untuk penerbangan Indonesia bagian timur.
Kisah Lucu Saat Kopassus Sergap Musuh di Belantara Jawa Barat
Usianya sudah 85 tahun, namun tubuhnya masih tegap. Di dada kiri seragam hijaunya, masih tersemat wing terjun dan brevet komando. Pria itu bernama Supardi. Seorang pensiunan letnan TNI yang kenyang dengan bau mesiu di medan tempur.
"Saya Letkol, bukan letnan kolonel tapi letnan kolot," canda Supardi saat berbincang dengan merdeka.com, di sela-sela kegiatan Bogor Membara: 1945! yang digelar Bogor Historical Community di Museum Perdjoangan Bogor, Kamis (25/12).
Letnan kolot dalam bahasa Sunda artinya letnan tapi tua. Sebutan untuk mereka yang pensiun dengan pangkat letnan.
Supardi dulu masuk generasi awal pasukan khusus TNI AD. Dulu namanya masih Korps Komando Angkatan Darat (KKAD). Kini pasukan inilah yang dikenal sebagai Kopassus.
"Saya Letkol, bukan letnan kolonel tapi letnan kolot," canda Supardi saat berbincang dengan merdeka.com, di sela-sela kegiatan Bogor Membara: 1945! yang digelar Bogor Historical Community di Museum Perdjoangan Bogor, Kamis (25/12).
Letnan kolot dalam bahasa Sunda artinya letnan tapi tua. Sebutan untuk mereka yang pensiun dengan pangkat letnan.
Supardi dulu masuk generasi awal pasukan khusus TNI AD. Dulu namanya masih Korps Komando Angkatan Darat (KKAD). Kini pasukan inilah yang dikenal sebagai Kopassus.
Label:
Kopaska,
Prestasi Militer,
Veteran Perang
Jumat, 26 Desember 2014
Satuan Gabungan TNI AL Bekuk 4 Perompak di Selat Malaka
Satuan gabungan Koarmabar TNI AL berhasil membekuk 4 pria perompak di kawasan Selat Malaka. Dari tangan para tersangka juga ditemukan narkoba siap edar.
Demikian disampaikan, Panglima Koarmabar, Laksamana Muda Widodo dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Jumat (26/12/2014). Laksda Widodo menjelaskan, kasus percoba perompakan setidaknya terjadi tiga kali pada 24 hingga 25 Desember.
Sasarannya terhadap kapal-kapal Bulk Carrier dan perompakan di Tug Boat UMT 6 yang berbendera asing di perairan Selat Malaka.
"Selanjutnya pada 25 Desember 2014 pukul tepat pukul 03.00 WIB dengan sarana combat boat serta Sea Rider tim langsung mengejar para pelaku yang diketahui berada di Pulau Terung di sekitar Batam, Kepri," kata Laksda Widodo.
Demikian disampaikan, Panglima Koarmabar, Laksamana Muda Widodo dalam siaran persnya yang diterima detikcom, Jumat (26/12/2014). Laksda Widodo menjelaskan, kasus percoba perompakan setidaknya terjadi tiga kali pada 24 hingga 25 Desember.
Sasarannya terhadap kapal-kapal Bulk Carrier dan perompakan di Tug Boat UMT 6 yang berbendera asing di perairan Selat Malaka.
"Selanjutnya pada 25 Desember 2014 pukul tepat pukul 03.00 WIB dengan sarana combat boat serta Sea Rider tim langsung mengejar para pelaku yang diketahui berada di Pulau Terung di sekitar Batam, Kepri," kata Laksda Widodo.
Tanggapan Menhan Terkait Anggota ISIS Tantang Panglima TNI
Seorang pria bernama Abu Jandal Al Yamani Al Indonesi menantang Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk turun ke peperangan di Irak dan Suriah memerangi ISIS. Bagaimana tanggapan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu?
"Udah dengar itu, saya juga udah dengar. Itu bukan Islam itu, Islam bukan seperti itu," katanya saat dimintai tanggapan perihal tantangan melalui youtube itu usai memberikan pengarahan kepada 516 Perwira TNI se-Bali di Kodam IX Udayana, Bali, Jumat (26/12/2014).
"Aaahh, capek ngomong gitu, Islam tidak mengajarkan bunuh-membunuh orang. Itu yang merusak Islam di mata agama lain ya itu," sambungnya.
Kendati begitu, Menhan menyatakan pasti ada langkah-langkah antisipasi. "Ya ada aja lah (antisipasi), pasti, masak nggak ada," ujarnya.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu |
"Udah dengar itu, saya juga udah dengar. Itu bukan Islam itu, Islam bukan seperti itu," katanya saat dimintai tanggapan perihal tantangan melalui youtube itu usai memberikan pengarahan kepada 516 Perwira TNI se-Bali di Kodam IX Udayana, Bali, Jumat (26/12/2014).
"Aaahh, capek ngomong gitu, Islam tidak mengajarkan bunuh-membunuh orang. Itu yang merusak Islam di mata agama lain ya itu," sambungnya.
Kendati begitu, Menhan menyatakan pasti ada langkah-langkah antisipasi. "Ya ada aja lah (antisipasi), pasti, masak nggak ada," ujarnya.
Label:
Isu Terorisme,
Kedaulatan Bangsa
Ketum PBNU: Ribuan Warga Indonesia Ingin Berangkat Gabung ke ISIS
Gerakan radikalisme yang tengah bertempur hebat di Irak dan Suriah, ISIS, rupanya sangat dikhawatirkan Presiden Joko Widodo. Ketua umum PBNU Said Aqil Siradj, mengatakan Presiden Jokowi menyampaikan hal itu saat menggelar pertemuan tertutup dengannya di kantor PBNU Rabu (24/12) kemarin.
"Jokowi katakan ada informasi masuk, ada ribuan simpatisan ISIS dari Indonensia yang ingin diberangkatkan, padahal sudah ada pencegahan di imgrasi tapi visanya banyak ke Turki dan gabung ke ISIS. Konon sudah berangkat 300, sudah mati 4, dan pulang 12," kata Said Agil.
Hal itu disampaikan dalam acara peringatan wafat atau Haul ke-5 Gus Dur di kantor PKB Jl Raden Saleh, Jakpus Kamis (25/12/2014). Hadir 3 menteri asal PKB, politisi dan seratusan kader PKB yang juga NU di acara itu.
"Jokowi katakan ada informasi masuk, ada ribuan simpatisan ISIS dari Indonensia yang ingin diberangkatkan, padahal sudah ada pencegahan di imgrasi tapi visanya banyak ke Turki dan gabung ke ISIS. Konon sudah berangkat 300, sudah mati 4, dan pulang 12," kata Said Agil.
Hal itu disampaikan dalam acara peringatan wafat atau Haul ke-5 Gus Dur di kantor PKB Jl Raden Saleh, Jakpus Kamis (25/12/2014). Hadir 3 menteri asal PKB, politisi dan seratusan kader PKB yang juga NU di acara itu.
Label:
Internasional,
Isu Terorisme,
Konflik
Kisah Empat Hari Tersesat di Pedalaman Rimba Perbatasan Indonesia-Malaysia
Pagi yang cerah, 17 November 2014, Pratu TNI Agus Yulianto dan tiga prajurit lain pergi mencari air bersih di tengah rimba pedalaman Malinau, Kalimantan Utara.
Dua jam kaki mereka melangkah, air bersih tak kunjung didapat. Pagi itu, menjadi awal mereka tersesat selama empat hari di tengah rimba belantara.
"Jujur, kami takut sekali tersesat di hutan yang tidak kami kenal sebelumnya," kenang Agus saat Kompas.com jumpai pada awal Desember 2014.
Agus adalah salah satu prajurit yang bertugas di Pos Pengamanan Perbatasan (Pospamtas) Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, yang dipindahkan ke Pospamtas Long Bulan bersama dua rekannya per 9 November 2014.
Rencananya, Pospamtas Apau Ping hendak ditiadakan lantaran terlalu jauh dengan patok batas perbatasan Indonesia-Malaysia.
Situasi Pospamtas Long Bulan berbeda dengan Pospamtas Apau Ping. Long Bulan berada di tengah hutan rimba, butuh waktu berhari-hari berjalan dari pos itu ke pedesaan terdekat. Logistik pun harus dikirim memakai helikopter setiap satu bulan sekali.
Dua jam kaki mereka melangkah, air bersih tak kunjung didapat. Pagi itu, menjadi awal mereka tersesat selama empat hari di tengah rimba belantara.
Hutan Long Bulan malinau |
"Jujur, kami takut sekali tersesat di hutan yang tidak kami kenal sebelumnya," kenang Agus saat Kompas.com jumpai pada awal Desember 2014.
Agus adalah salah satu prajurit yang bertugas di Pos Pengamanan Perbatasan (Pospamtas) Desa Apau Ping, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, yang dipindahkan ke Pospamtas Long Bulan bersama dua rekannya per 9 November 2014.
Rencananya, Pospamtas Apau Ping hendak ditiadakan lantaran terlalu jauh dengan patok batas perbatasan Indonesia-Malaysia.
Situasi Pospamtas Long Bulan berbeda dengan Pospamtas Apau Ping. Long Bulan berada di tengah hutan rimba, butuh waktu berhari-hari berjalan dari pos itu ke pedesaan terdekat. Logistik pun harus dikirim memakai helikopter setiap satu bulan sekali.
Menanti Perkembangan Rudal Indonesia
Jika terjadi perang berlarut dengan Indonesia, bisa jadi seluruh pesawat tempur mau pun kapal perang Indonesia akan rontok atau grounded, akibat kehabisan amunisi (rudal). Tidak ada lagi rudal yang bisa ditembakkan oleh pesawat tempur dan kapal perang, karena sudah habis ditembakkan. Alhasil pesawat tempur dan kapal perang Indonesia hanya akan menggandakan senjata mesin dan meriamnya saja, yang memiliki jangkauan terbatas. Dengan demikian, cerita akhir dari peperangan ini bisa ditebak.
Perang antara Argentina dengan Inggris mungkin bisa dijadikan pelajaran. Di awal perang, Argentina masih bisa mengimbagi kekuatan tempur Inggris. Namun seiring berjalannya waktu, Argentina pun mulai keteteran, terutama soal rudal yang bisa diusung oleh pesawat tempur mereka. Saat itu, rudal anti kapal permukaan tinggal dua. Argentina pun harus bisa memanfaatkan sisa rudal ini dengan sebaik-baiknya. Dengan mengorbankan, sejumlah pesawat tempur, untuk memancing radar, pesawat dan radar musuh, Argentina melakukan serangan terakhirnya. Serangan itu berhasil menenggelamkan kapal Inggris, namun akhir cerita perang bisa dibaca. Pesawat tempur dan kapal perang Argentina akhirnya mangkrak, karena tidak lagi punya rudal.
Uji Coba Roket Rhan 122 |
Perang antara Argentina dengan Inggris mungkin bisa dijadikan pelajaran. Di awal perang, Argentina masih bisa mengimbagi kekuatan tempur Inggris. Namun seiring berjalannya waktu, Argentina pun mulai keteteran, terutama soal rudal yang bisa diusung oleh pesawat tempur mereka. Saat itu, rudal anti kapal permukaan tinggal dua. Argentina pun harus bisa memanfaatkan sisa rudal ini dengan sebaik-baiknya. Dengan mengorbankan, sejumlah pesawat tempur, untuk memancing radar, pesawat dan radar musuh, Argentina melakukan serangan terakhirnya. Serangan itu berhasil menenggelamkan kapal Inggris, namun akhir cerita perang bisa dibaca. Pesawat tempur dan kapal perang Argentina akhirnya mangkrak, karena tidak lagi punya rudal.
Label:
Industri Pertahanan,
Lapan,
Produk Nasional,
RISET,
Roket,
Rudal
Pelajari GMDSS dan AFF, Bakamla Jalani Pelatihan Bersama Makarov Training Centre Rusia
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai penjaga keamanan laut dan yurisdiksi Indonesia, Badan Keamanan Laut (Bakamla) terus meningkatkan kualitas dengan mengikuti training yang diselenggarakan Makarov Training Centre (MTC), 15-27 Desember 2014 di Moskwa.
Empat personel Bakamla beserta dua personel dari KKP, dua personel dari TNI AL, satu personel dari Bea dan Cukai, dan satu personel dari Lembaga Sandi Negara mengikuti pelatihan mengenai pengoperasian sistem keselamatan di kapal serta penanganan musibah dalam kapal.
Sistem yang digunakan dalam pelatihan adalah Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS). Selain GMDSS, peserta training juga mengikuti Training dan Advance Fire Fighting (AFF). Pelatihan bertujuan meningkatkan kemampuan personel Bakamla dalam pemantauan dan pengawasan kapal, terutama pengembangan sistem peringatan dini yang sudah ada di Bakamla.
TRAINING – Kantor Makarov Training Centre Moskwa Rusia. Bakamla terus meningkatkan kualitas personil | Foto: Wikimapia |
Empat personel Bakamla beserta dua personel dari KKP, dua personel dari TNI AL, satu personel dari Bea dan Cukai, dan satu personel dari Lembaga Sandi Negara mengikuti pelatihan mengenai pengoperasian sistem keselamatan di kapal serta penanganan musibah dalam kapal.
Sistem yang digunakan dalam pelatihan adalah Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS). Selain GMDSS, peserta training juga mengikuti Training dan Advance Fire Fighting (AFF). Pelatihan bertujuan meningkatkan kemampuan personel Bakamla dalam pemantauan dan pengawasan kapal, terutama pengembangan sistem peringatan dini yang sudah ada di Bakamla.
Label:
Bakamla,
Kerjasama Militer,
Maritim
Langganan:
Postingan (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
10 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf atau Abu Sayyaf Group diduga ada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lokasi itu selama ini memang menja...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...