Kementerian Pertahanan menyatakan tank Leopard asal Jerman sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menyatakan Leopard sangat penting untuk memperkuat pertahanan darat Indonesia.
"Dari aspek taktis, MBT Leopard telah memenuhi Ketentuan Standar Umum Materiil TNI AD dihadapkan dengan fungsi satuan kavaleri sebagai unsur penggempur," kata Purnomo dalam siaran tertulisnya, Senin (31/3).
Menurutnya, tank Leopard adalah tank yang terunggul di kelasnya. Keunggulan MBT Leopard adalah pada kemampuan daya gerak, tembak, daya kejut, dan daya hancurnya. "MBT Leopard dapat digunakan di daerah perkotaan maupun di perbukitan atau di daerah setengah tertutup," katanya.
Meskipun beratnya mencapai 60 ton, Purnomo meyakinkan tekanan gandar yang ditumpukan ke permukaan hanya sekitar 8 kg/cm2. "Hal ini dimungkinkan karena permukaan tumpu relatif luas," ujarnya.
Pada tahun 2012, pemerintah dan DPR telah sepakat untuk membeli main battle tank (MBT) Leopard produksi Jerman. Proses pembelian Leopard dinilai telah melalui proses yang cukup panjang dengan pendekatan komprehensif.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Andika Perkasa, mengatakan sudah sangat lama Indonesia tak memiliki tank dengan spesifikasi canggih. Padahal, katanya, daratan Indonesia amat luas, apalagi untuk menjaga seluruh perbatasan.
TNI AD berencana menempatkan sebanyak 103 Leopard yang telah dibeli di sejumlah satuan kavaleri. Penempatan ini sebagai upaya mempermudah untuk dikerahkan ketika terjadi ketegangan di wilayah atau perbatasan terdekat.
Di Batalyon Kavaleri 1 Kostrad, Cijantung, TNI AD akan menempatkan 41 Leopard yang terdiri dari 13 Leopard tipe 2A4 dan 28 Leopard 2 tipe RI. Di Pasuruan, Jawa Timur, tepatnya di Batalyon Kavalaeri 8 Kostrad, TNI AD juga menempatkan 41 Leopard. Di Pusat Pendidikan Kavaleri di Padalarang, Jawa Barat, akan ditempatkan 4 Leopard. Dan di Sentul, Jawa Barat, ditempatkan 13 Leopard. Sementara itum, di Kompi Kavaleri Pusat Latihan Pertempuran, Baturaja, ditempatkan 4 Leopard.
"Dari kebutuhan 103 garasi Tank Leopard, 82 di antaranya atau sebanyak 79,6 persen sudah selesai dibangun. Sisanya akan diselesaikan tahun 2014," kata Andika.
Andika mengatakan ada 140 negara pengguna MBT di seluruh dunia, dengan 65 jenis yang berbeda. Leopard sendiri digunakan di 20 negara atau 14,3 persen, antara lain di Australia, Austria, Brasil, Kanada, Cile, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Indonesia, Itali, Lebanon, Norwegia, Polandia, Portugal, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Turki.
"Dari 20 negara tersebut, hanya tiga negara atau 15 persen yang memiliki padang pasir, sebanyak 85 persen tidak memiliki padang pasir," lanjutnya.
Dia menjelaskan berat MBT Leopard dihadapkan jalan dan jembatan di Indonesia tidak ada masalah. Sekalipun beratnya sekitar 60 ton, namun tekanan jejaknya pada tanah hanya 0,8 kilogram per sentimeter atau 8,9 ton per meter persegi. Tekanan jejak itu, kata dia, relatif sama dengan Tank AMX-13 (berat 14,5 ton) dan Scorpion (8 ton).
Dengan tekanan jejak 8,9 ton per meter persegi, MBT Leopard sangat memenuhi syarat penggunaan jalan kelas satu dan dua di Indonesia. Pasalnya, sesuai peraturan muatan sumbu terberat di jalan kelas ini bisa lebih delapan ton per meter persegi.
"Beban terbagi rata Tank Leopard (q=2,38 kNm2) masih lebih kecil dari jembatan kelas A dan B (q=4.46 kNm2) di Indonesia dengan lebar enam meter, panjang 40 meter)," kata mantan Danrem 023/Kawal Samudera Sibolga itu.
Sebelumnya, mantan Presiden BJ Habibie mengkritik pembelian MBT Leopard 2A6 dari Jerman. Menurut Habibie, Leopard tidak cocok untuk Indonesia yang dikenal sebagai negeri maritim. MBT Leopard, sebut Habibie, ideal digunakan di medan gurun pasir. (KJ)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 01 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar