Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melakukan pengujian dalam merancang serangkaian pembangunan Roket Pengorbitan Satelit (RPS) secara mandiri di Balai Produksi dan Pengujian Roket Lapan, Pameungpeuk, Garut, akhir pekan lalu.
Dalam pengujian tersebut, Lapan menyatakan telah sukses menerbangkan dua roketnya yaitu RX-320 dan RSX-100. Lalu, untuk RX-450 berhasil menguji karakteristiknya.
"Roket eksperimen RX-320 meluncur mulus dalam uji terbang Jumat lalu," tulis Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin dikutip di halaman Facebook-nya, Senin 1 September 2014.
Dalam laman resmi Lapan disebutkan jika roket RX-320 nantinya akan dijadikan roket pembawa muatan di dalam rangkain RPS. Muatan itu sendiri, rencananya akan dibangun bersama Technische Universitat, Berlin, Jerman.
Kemudian, Roket RSX-100 merupakan uji terbang yang pertama kali dilakukan. Roket satu ini memuat sensor yang dirancang sebagai program untuk melakukan pengukuran terhadap variabel atmosfer seperti observasi suhu, tekanan angin, dan kelembaban udara.
Sedangkan, tipe RX-450 sudah diuji statiknya sehari sebelumnya, dimana Lapan memperoleh data karaktersitik. Roket ini nantinya akan mempunyai manfaat sebagai roket pendorong dalam rangkaian RPS.
Thomas mengatakan program roket sipil dari Lapan tersebut diarahkan untuk menjadi roket yang difungsikan penelitian atmosfer dan antariksa yang kemudian akan menjadi roket peluncur satelit.
Pengujian itu juga akan ditindaklanjuti untuk pengembangan dan penelitian serta sebagai bentuk kemandirian Lapan untuk menguasai teknologi, khususnya di peroketan.
Sebelumnya, Lapan sendiri telah melakukan survei terhadap lokasi untuk dijadikan Bandara Antariksa yakni salah satunya di Pulau Morotai, Maluku Utara. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 02 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar