Meski belum selesai dibuat, pesawat rancangan mantan Presiden RI BJ Habibie sudah banjir pesanan. Hingga saat ini, sebanyak 145 unit pesawat turbo prop R80 sudah dipesan sejumlah maskapai.
Komisaris PT Regio Aviasi Industri Ilham Habibie mengatakan, ada tiga maskapai yang telah memesan pesawat yang dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri dan Pt Dirgantara Indonesia ini. Mereka adalah NAM Air, Kal Star, dan Trigana Air.
"Ada tiga, NAM Air, Trigana Air dan Kal Star. Totalnya ada 145," kata Ilham saat berbincang dengan detikFinance, di Energy Building, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Ilham mengatakan, pengiriman perdana pesawat tersebut akan dilakukan setelah prototipe dari pesawat ini selesai dirampungkan, dan pesawat berkapasitas 80 orang itu akan terbang perdana di 2019.
"Dua atau satu tahun setelahnya (pengiriman perdana)," katanya.
Putra dari BJ Habibie ini mengatakan, selain tiga maskapai tersebut, ada beberapa maskapai yang menunjukkan minat memesan pesawat baling-baling ini. Maskapai yang berminat memesan pesawat R80 ini tergabung pada airline working group yang berjumlah 7 maskapai, di antaranya NAM Air, Kal Star Aviation, Trigana Air, Sky Aviation, Merpati, Garuda Indonesia (Citilink) dan Wings Air.
Tiga maskapai yaitu NAM Air, Kal Star Aviation, dan Trigana Air sudah pasti memesan pesawat ini. Kebanyakan maskapai yang memesan pesawat ini adalah maskapai yang melayani rute-rute jarak pendek.
"Kalau Sky Aviation sudah stop, sekarang dibeli Erwin Aksa, lalu Merpati sudah stop, kemudian Garuda atau Citilink dan Wings Air.
"Menurut saya sih sekarang kita harus bekerja lebih banyak dengan Wings dan Garuda. Sangat potensial. Tapi mereka sudah operasikan ATR. Tapi mereka sudah katakan secara lisan kalau ini (R80) ada, mereka akan (pesan). Dia tahu persis produk kita tapi mereka kan ingin produknya sekarang bukan nanti. Dia perlunya sekarang," paparnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 18 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
PT Dirgantara Indonesia menyatakan siap membuat tiga unit pesawat angkut CN-295 pada 2014. Tiga unit itu merupakan pesawat ketujuh, kedelapa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar