Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) mendeteksi keberadaan sebuah pesawat tak berizin di atas Pulau Matak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu siang (23/9).
Dalam kurun waktu sekitar 20 menit, pesawat Sukhoi milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang bersiaga di Bandara Hang Nadim, Batam, berhasil memaksa pesawat yang belakangan teridentifikasi milik Angkatan Laut Amerika Serikat itu untuk keluar dari wilayah udara Indonesia.
Panglima Kohanudnas, Marsekal Muda Hadiyan Sumintaatmadja, mengatakan pesawat milik US Navy tersebut kemungkinan besar terbang dari Guam atau Filipina, dan hendak menuju Singapura. Di dua negara itu, AS memiliki pangkalan militer.
"Mereka kalau mau ke Singapura biasanya memotong perlintasan, mencari jalan pintas, lalu turun ke Singapura. Kecuali mereka memiliki izin masuk Indonesia, mau motong silakan. Karena mereka tidak punya, maka kami cegat," ujar Hadiyan kepada CNN Indonesia melalui sambungan telepon dari Jakarta.
Hadiyan menuturkan, pesawat tempur TNI Angkatan Udara tidak menghadapi kesulitan untuk mengusir pesawat milik US Navy tersebut. Menurutnya, operasi berjalan cepat karena TNI AU memarkirkan empat pesawat Sukhoi mereka di Batam.
Bandara Hang Nadim di Batam, Riau, maupun Pangkalan Udara Tanjungpinang di Kepulauan Riau bukanlah tempat parkir reguler dari pesawat tempur-pesawat tempur TNI AU.
Apabila pesawat gelap masuk ke wilayah udara Kepulauan Riau, selama ini institusinya harus menanti kedatangan pesawat tempur milik Skuadron 12 dari Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, maupun dari Skuadron 11 dari Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut catatan Kohanudnas, pesawat US Navy bukan kali ini saja melanggar batas wilayah udara Indonesia. Oleh sebab itu lembaga itu akan segera melaporkan kejadian ini ke Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta, untuk ditindaklanjuti. (CNN Indonesia)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 25 September 2015
Pesawat Sukhoi TNI AU Cegat Pesawat US Navy di Langit Anambas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Setelah pesanan pasti empat dari delapan pesawat tempur kontra penyusup EMB-314 Super Tucano diserahkan kepada TNI AU, Embraer Brazil bernia...
-
Hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6/...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Produsen otomotif asal Rusia, OJSC KAMAZ melebarkan sayapnya hingga ke Indonesia. Penghasil truk yang jawara di reli Dakar (Dakar Rally) ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar