Central Intelligence Agency (CIA) selalu mencoba menanamkan pengaruhnya di Indonesia. Dalam dokumen yang baru diungkap, AS benar-benar memantau pergerakan politik di Indonesia. Termasuk menjelang dan sesudah tragedi 1965.
Berbagai cara dilakukan AS untuk mempengaruhi, mengamankan dan mengendalikan Indonesia. Namun, Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno tak mau dikendalikan. Berbagai upaya pun dilakukan oleh AS untuk melengserkan Soekarno.
Istri Soekarno, Ratna Sari Dewi pernah mengungkapkan sejumlah item dokumen yang mengindikasikan kejatuhan Bung Karno atas campur tangan badan intelijen AS (CIA). Dokumen tersebut berupa folio 10 lembar.
Dalam wawancaranya dengan Japan Times terbitan 2008, Dewi menyatakan AS sangat membenci Bung Karno karena tidak mau dikendalikan. Bahkan, menurutnya, CIA pernah mencoba Bung Karno sebanyak lima kali.
"Amerika Serikat dan Uni Soviet mendominasi dunia sekitar tahun 1960-an melalui perang habis-habisan, embargo dagang atau operasi rahasia. AS butuh Indonesia, yang merupakan negara ketiga terkaya sumber daya alam. Tapi Sukarno baru saja mencapai kemerdekaan dari Belanda dan tidak mau dikendalikan," kata wanita Jepang yang bernama asli Naoko Nemoto ini.
"AS meminta agar Sukarno memungkinkan mereka untuk memiliki pangkalan militer di Indonesia untuk mengontrol Pasifik, tapi dia menolak, sementara Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong, Thailand, Filipina, Singapura, Australia dan Selandia Baru semua menerima pangkalan militer AS. Oleh karena itu Pentagon membenci Sukarno, dan CIA mencoba membunuh dia lima kali," kata Dewi.
Tercatat CIA membiayai dan mengirimkan senjata untuk para pemberontak PRRI dan Permesta di akhir tahun 1950. Seorang pilot bayaran CIA bernama Allan Pope berhasil ditembak jatuh oleh AURI di sekitar Ambon.
CIA juga mencoba merekayasa Pemilu 1955 agar Soekarno kalah. Namun langkah itu tak berhasil.
Saking kesalnya, CIA bahkan membuat film porno dengan pria yang dibuat mirip Soekarno untuk kampanye hitam. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 25 September 2015
Ratna Sari Dewi ungkap alasan CIA ingin bunuh Soekarno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

mungkin jonh f kenedy menaikan harga dollar dari rupiah jadi semua bisa di buat buat
BalasHapus