Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran Muradi menjelaskan, rencana pengadaan kapal selam kelas kilo dapat menjadi salah satu jawaban dari rencana penguatan jajaran kapal selam di TNI AL. Bahkan, Muradi menyebut, idealnya dengan wilayah perairan yang sangat luas, Indonesia membutuhkan setidaknya 60 hingga 100 kapal selam.
''Kapal selam kelas kilo masih bisa beroperasi di sekitar perairan Indonesia. Itu kan kapal selam kelas middle. Kalau di atas itu, mungkin sudah cukup sulit,'' ujar Muradi kepada Republika, Senin (28/9).
Bahkan, Muradi menilai, jika berbicara jumlah ideal serta angka normatif, jika disesuaikan dengan luas wilayah perairan, dibutuhkan setidaknya 60 hingga 100 kapal selam. ''Kalau perlu, Indonesia membutuhkan 60 hingga 100 kapal selam. Atau, idealnya ya sekitar 60 kapal,'' kata Muradi.
Jumlah armada yang besar ini pun seharusnya bisa didukung dengan peningkatan jumlah pangkalan kapal selam, yaitu sekitar lima pangkalan. Lokasinya pun tersebar di seluruh wilayah, seperti di Kupang, Sorong, Sunda Kecil, Surabaya, dan Kalimantan. Pada masing-masing pangkalan itu bisa diisi 15 hingga 20 kapal selam.
Saat ini, TNI AL memang tengah membangun pangkalan kapal selam di Palu, Sulawesi. Tidak hanya itu, kapal-kapal selam itu juga bisa dioperasikan di wilayah Indonesia Timur yang memang dikenal memiliki perairan laut dalam.
Terkait adanya potensi embargo dari produsen kapal selam kelas kilo, Muradi menilai, hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Selama ini, kapal selam kelas kilo memang diproduksi oleh Rusia. Menurut Muradi, selama ini Indonesia belum pernah diembargo oleh Rusia.
Selain itu, kebijakan Rusia untuk selalu berseberangan dengan Amerika Serikat dan sekutunya bisa dianggap keuntungan tersendiri. ''Berbeda jika Indonesia membeli kapal selam dari Inggris atau sekutu Amerika Serikat, malah bisa kena kemungkinan embargo,'' ujar Muradi.
Tidak hanya itu, sebagai penjual, Rusia bisa menjajaki pembukaan pasar yang lebih luas di Asia Tenggara. Selama ini, Rusia memang baru bekerja sama dengan Vietnam dalam pengadaan armada tempurnya, termasuk pengadaan kapal selam kelas kilo. ''Kalau nantinya Rusia menawarkan kerja sama, ya diambil saja, mengapa tidak?'' tutur Muradi.
Pun jika melihat kecanggihan teknologi, daya jelajah, dan manuver kapal selam buatan Rusia. Kapal selam mereka dinilai lebih canggih dibanding buatan Korea Selatan. Namun, Muradi mengakui, salah satu kendala dari kapal selam adalah biaya pemeliharaan yang cukup tinggi. Selain itu, skema perawatan dengan mengandalkan kanibalisme spare part antara alutsista yang dimiliki sebaiknya dihindarkan, terutama dalam pemeliharaan dan perawatan kapal selam.
''Hal ini mengingat operasinya yang berada di dalam laut dan membawa awak serta personel. Jadi, pemeliharaannya tidak bisa main-main,'' ujar Muradi. (Republika)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 01 Oktober 2015
Indonesia Butuh 60 Hingga 100 Kapal Selam Untuk Jaga Kedaulatan Maritim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
100% bener sekali maju inedosiaku menjadi besar jaya dilaut besar di darat ini kata dunia
BalasHapus