Terpidana kasus Bom Bali 1, Ali Imron menyoroti sepak terjang kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang baru-baru ini melakukan serangkaian aksi teror di Paris, Perancis.
Adik terpidana mati Amrozi ini mengatakan, aksi teror terhadap masyarakat sipil yang dilakukan militan ISIS itu bukan tindakan jihad yang sesungguhnya. "Tidak baik jika melakukan cara-cara dengan pengeboman. Jihad adalah perang bukan membunuh atau membantai," kata Ali Imron dalam sebuah diskusi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 25 November 2015.
Ali Imron berpendapat, jaringan teroris di Indonesia tidak akan melakukan seperti yang dilakukan ISIS di Paris. Menurut dia, pemahaman ideologi kelompok teroris di Indonesia seperti Jamaah Islamiah dengan ISIS berbeda. "Kalaupun toh mungkin, itu pun dilakukan oleh orang-orang ISIS. Karena beda pemahaman kami dengan mereka," ujarnya menambahkan.
Terpidana penjara seumur hidup ini lalu mengenang ketika kelompok JI (Jamaah Islamiyah) ikut bertempur di Afghanistan. Dia menegaskan, JI tidak pernah mengkafirkan pihak pemerintah. "Contoh, kami sampai keluar ke Afganistan tahun 1985 sampai akhir 1994. Meskipun kami keluar dari rezim Soeharto, kami belum pernah mengkafirkan Soeharto atau orang-orang yang duduk di pemerintahan bilang kafir, enggak pernah," ujarnya.
Bagi dia, antara JI dan ISIS memiliki pemahaman dan ideologi yang berbeda. "Kalau saya terus terang, orang-orang Jamaah Islamiyah bercita-cita untuk mendirikan negara berdasarkan Islam, tapi dengan cara-cara yang baik. Tidak baik jika melakukan cara-cara dengan pengeboman, dan saya sadar jihad saya salah begitu Amrozi ketangkap." (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 26 November 2015
Tanggapan Terpidana Bom Bali Atas Ancaman ISIS untuk Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar