Sebulan terakhir, pelaut asal Indonesia dua kali menjadi korban penculikan di perairan dekat Malaysia dan Filipina. Insiden itu berdekatan, diduga dilakukan oleh militan Abu Sayyaf. Total ada 14 WNI menjadi korban aksi perompak.
Dalam waktu bersamaan, empat pelaut Malaysia juga diculik. Mengingat rawannya perauran antara Cebu dan Sabah itu, Malaysia, Indonesia, dan Filipina sepakat duduk bersama.
Perwakilan ketiga negara dijadwalkan duduk bersama membahas pengamanan perairan yang sangat rentan perompak maupun aksi kelompok militan. Bentuknya kemungkinan patroli militer bersama.
"Nanti tanggal 3 (Mei) Menlu Malaysia & Menlu Filipina akan bertemu Menlu Retno di Jakarta, begitupula panglima mereka yang akan bertemu (Panglima TNI) Jendral Gatot Nurmantyo untuk membicarakan patroli bersama untuk menghindari adanya tindakan-tindakan terkait (penculikan - perompakan)," kata Menkopolhukam Luhut Panjaitan selepas mengisi seminar di Universitas Indonesia, Rabu (20/4).
Kemarin, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kapal-kapal Indonesia yang menuju Filipina dikawal kapal milik TNI. Langkah ini untuk mencegah penyanderaan menimpa pelaut lainnya.
Dalam keterangan terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak berencana menutup jalur pelayaran dagang dari Indonesia menuju Filipina. "Bahwa kapal-kapal Indonesia diperingatkan untuk hati-hati atau menghindari jalur itu, ya tentu bisa dipertimbangkan," ujarnya.
Pemerintah Malaysia sudah melarang sepenuhnya kapal sipil mereka melintasi perairan internasional dekat Filipina. Selama ini warga Negeri Jiran sering sembunyi-sembunyi berdagang di perbatasan laut dekat Kepulauan Tawi-Tawi yang dikuasai Abu Sayyaf. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 21 April 2016
Atasi Perompakan Indonesia, Malaysia, dan Filipina Bahas Patroli Maritim Bersama
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
Kalau sdh mengadakan blokade wilayah laut sulu, TNI AL hrs aktif intejennya masuk sbg nelayan utk pulket dr para teroris maupun kekuatan pasukan Philippine/AS diwilayah sekitarnya/ yg diduduki dan data intelejen sangat penting utk tindakan TNI selanjutnya. Malingsia itu culas hrs diwaspadai, karena agen nya sering bermain mata dg kelompak Abu Sayyaf dan TNI AL hrs dlm pulket hrs lengkap termasuk orang2 malingsia yg masuk ke wilayah tsb.Bravo TNI AL...............
BalasHapus