Indonesia dan Tiongkok sepakat meningkatkan kerja sama di bidang
politik, hukum dan keamanan, guna menjaga serta memelihara stabilitas
keamanan dan perdamaian di kawasan.
"Setelah satu jam kita berdialog, sebelumnya banyak hal yang
dapat kita tingkatkan dan perdalam dalam kerja sama politik, hukum dan
keamanan kedua negara, di masa datang," kata Menko Polhukam Luhut
Pandjaitan dalam Dialog Kelima Politik, Hukum dan Keamanan
Indonesia-Tiongkok di Beijing, Selasa.
Dalam dialog ke-5 Politik, Hukum dan Keamanan antara Indonesia
dan Tiongkok tersebut delegasi Indonesia dipimpin Menko Polhukam Luhut
Panjaitan dan delegasi Tiongkok dipimpin Anggota Dewan Negara Yang
Jiechi.
Didampingi Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia
Soegeng Rahardjo, Luhut menekankan, kerja sama yang dibangun dan akan
terus ditingkatkan di masa depan tersebut haruslah memberikan keuntungan
bagi kedua pihak atas dasar rasa saling menghormati dan menghargai.
"Kami ingin kerja sama pertahanan, hukum dan keamanan, seperti
Kejahatan transnasional, kerja sama maritim, dapat dilakukan dilakukan
secara lebih nyata bagi keuntungan bersama, kedua negara," katanya.
Sementara itu Anggota Dewan Negara Tiongkok Yang Jiechi yang
didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Zhemin, mengatakan
dialog yang telah dilakukan antara kedua pihak dapat berlangsung
produktif bagi kepentingan kedua negara.
"Ini dialog yang kali pertama dilakukan sejak kepemimpinan
Indonesia berganti. Dan diharapkan pertemuan atau dialog kali ini dapat
menghasilkan sesuatu yang produktif bagi kedua negara," ujarnya.
Dalam dialog ini, lanjut Yang Jiechi, kedua pihak dapat saling
bertukar pandang, tentang beragam isu politik, hukum dan keamanan baik
antara kedua negara, maupun situasi di kawasan, sehingga kedua negara
dapat mendorong kerja sama strategis yang lebih dinamis di masa datang.
Dialog Bilateral antara Menko Polhukam RI dan State Councilor
Tiongkok merupakan pelaksanaan salah satu butir Deklarasi Bersama
Kemitraan Strategis RI-Tiongkok yang ditandatangani 25 April 2005.
Kegiatan itu telah tiga kali dilaksanakan, yaitu pertama di
Beijing, pada 17-21 September 2006, kedua di Jakarta, 21 Januari 2010,
dan ketiga di Beijing, 28-29 Maret 2012. Namun, sejak pertemuan ketiga
kedua pihak sepakat untuk menjadikan pertemuan dua tahunan itu menjadi
tahunan.
Usai mengadakan dialog, kedua pihak melakukan penandatangan nota
kesepahaman tentang Perjanjian Hibah antara Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dengan Kementerian Luar Negeri Tiongkok
untuk Penguatan Kapasitas di Bidang Manajemen Penanggulangan Kebakaran
Hutan.
Penandatanganan dilakukan Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap
Mongolia Soegeng Rahardjo dan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu
Zhemin, disaksikan Menkopolhukam Luhut Pandjaitan serta Anggota Dewan
Negara Yang Jiechi. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 27 April 2016
Indonesia-Tiongkok tingkatkan kerja sama keamanan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
KCR 60 M PT PAL 1. Apa kelebihan KCR-60 dibanding FPB-57 Nav V yang sebelumnya diproduksi PT.PAL? Dan apa pula kelebihan KCR-60 di...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar