Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyepakati dana hasil optimalisasi kenaikan target penerimaan negara sebesar Rp18,040 triliun dialokasikan kepada 20 Kementerian/Lembaga (K/L). Kesepakatan ini merupakan lanjutan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan, hingga saat ini dana hasil optimalisasi tersebut baru teralokasi sebesar Rp18,025 triliun kepada 20 K/L. Sedangkan sisa sebesar Rp15,4 miliar belum teralokasikan.
Askolani mengungkapkan, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapatkan porsi dana hasil optimalisasi terbesar yakni Rp6,599 triliun. Posisi kedua didapuk oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebesar Rp5,650 triliun.
“Kemenhan butuh alutsista. Strategisnya untuk jaga pertahanan kita terutama perbatasan terluar. Kita bisa liat urgensinya di mana, kita support untuk alutsistanya,” katanya di Banggar DPR RI, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Berikut 20 K/L yang mendapatkan tambahan anggaran tersebut:
1. Kementerian Pertahanan Rp 6,599 triliun
2. Polri Rp 5,650 triliun
3. Badan Nasional Narkotika (BNN) Rp 400 miliar
4. Lemsaneg Rp 950 miliar
5. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rp 600 miliar
6. Badan SAR Nasional (Basarnas) Rp 100 miliar
7. Kementerian Pertanian (Kementan) Rp 50 miliar
8. Kementerian Hukum dan HAM Rp 700 miliar
9. Wantanas Rp 112 miliar
10. Kementerian Perindustrian Rp 100 miliar
11. Badan Keamanan Laut (Bakamla) Rp 1,550 triliun
12. Kejaksaan Agung Rp 300 miliar
13. Kementerian Perdagangan Rp 200 miliar
14. Kementerian Desa Rp 500 miliar
15. Kementerian Lingkungan Hidup Rp 50 miliar
16. Sekretariat Kabinet (Setkab) Rp 13 miliar
17. BKN Rp 17 miliar
18. Ombudsman RI (ORI) Rp 59 miliar
19. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Rp 25 miliar, dan
20. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Rp 50 miliar.
Sumber : Okezone
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 25 Juni 2016
Pemeritah Gelontorkan Anggaran Tambahan Rp 6,599 Triliun Untuk Penambahan Alutsista TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
Ko porsinya selisinya dikit banget ama polri pantes aja persenjataannya untuk pertahanan kurang,
BalasHapussebarus seperti jaman sby anggaran terbesar dari anggaran lainnya sehingga panen alut sista , dari tank ampibi bmp3f, tank leopard, rudal astro, meriam canon 155 mm, sukhoi su 30, golden t50, dan masih banyak di jaman sby alutsista berdatangan buat pertahanan indonesia super power peringkat 4 golden power
BalasHapus