Ilustrasi (foto : antara) |
"Kegiatan pengamanan ini tidak mentolerir kesalahan sekecil apapun sehingga perlu adanya koordinasi antarunsur terutama di lapangan," Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya saat mengecek kesiapan pengamanan BDF V di Lapangan Laguna, Nusa Dua, Senin.
Dia mengatakan, TNI mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan jalannya pertemuan tahunan yang dihadiri 12 kepala negara dan kepala pemerintahan.
Namun ia tidak menyebutkan berapa jumlah pasti aparat TNI yang dikerahkan dalam pengamanan BDF V.
"Kita jaga sama-sama keamanan, personel ada ribuan yang terlihat di lapangan dan di tempat mereka bertugas," katanya.
Nusa Dua sebagai tempat pelaksanaan, dipastikan pengamanannya akan semakin ketat di beberapa pintu masuk kawasan wisata elit tersebut.
Selain Nusa Dua, beberapa pintu masuk menuju Pulau Dewata seperti Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, dan Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem juga tidak terlepas dari pantauan pengamanan aparat.
Dalam pengarahannya kepada ribuan personel dalam gelar pasukan itu, Pangdam IX Udayana menekankan agar aparat memahami dan menguasai prosedur tetap pengamanan pejabat penting seperti presiden, wakil presiden, kepala pemerintahan, tamu negara dan delegasi BDF.
Selain itu aparat diimbau untuk displin dengan memahami rantai komando dengan efektif dan efisien, mencegah kelengahan dan selalu waspada.
Ia meminta kepada aparat yang bertugas untuk tidak ragu untuk bertindak dan selalu berkoordinasi dan mengikuti serta mencermati situasi.
"Dalam mewujudkannya dibutuhkan upaya makimal guna mengantisipasi berbagai kemungkinan ancaman yang bisa mengganggu seperti unjuk rasa, aksi teror oleh jaringan radikal, dan teroris," kata Wisnu.
Selain mengerahkan ribuan personel, TNI juga mengerahkan beberapa peralatan guna mendukung petugas di antaranya kendaraan lapis baja, hingga kapal perang yang disiagakan di Pelabuhan Benoa dan berpatroli di perairan selatan Bali.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar