Aksi kekerasan yang marak terjadi di Poso, Sulawesi Tengah membuat aparat kepolisian pusing tujuh keliling. Polisi dibuat kesulitan menangkap para pelaku teror yang terjadi di wilayah tersebut. Beratnya medan menjadi kendala polisi dalam menangkap mereka.
Pengamat Terorisme, Al Chaidar mengatakan, wilayah Poso menjadi tempat paling nyaman bagi para teroris untuk berdomisili sekaligus membangun kekuatan kelompoknya.
"Poso punya riwayat yang panjang hingga munculnya teroris disana," ujar Al Chaidar kepada Okezone, Selasa (25/12/2012) malam.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2000 silam, merupakan awal dimana kelompok teroris datang ke wilayah Poso untuk membela kaum muslimin yang terpojok dan dibantai kelompok nonmuslim. Faktor inilah yang kemudian membuat mereka lebih diterima warga setempat.
"Kedatangan ini membuat teroris diterima rakyat karena ketidakhadiran negara, juga karena alamnya yang cocok dan mirip dengan Mindanao (Filipina). Daerah konflik agama adalah daerah yang penuh motivasi bagi mereka untuk menetap," pungkasnya.
Seperti diketahui, teror bom kembali terjadi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Sasarannya lagi-lagi anggota polisi. Sebuah bom rakitan ditemukan di pos pengamanan Operasi Lilin Maleo di Pasar Sentral Poso pagi tadi.
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Dewa Parsana, dalam pesan singkat yang diterima wartawan, kemarin, menjelaskan, benda bom berpengatur waktu itu ditemukan oleh seorang polisi yang hendak bertugas pada pukul 06.00 Wita.
Benda mencurigakan tersebut berada di dalam ransel yang diletakkan di bawah tempat duduk di dalam pos.Petugas kemudian melaporkan temuan tersebut ke Mapolres Poso. Tim Gegana Brimob Polda Sulteng pun segera mendatangi lokasi.
Sumber : Okezone
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 26 Desember 2012
Mirip Mindanao, Poso Jadi Tempat Favorit Kelompok Teroris
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
10 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf atau Abu Sayyaf Group diduga ada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lokasi itu selama ini memang menja...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar