Ribuan prajurit Korps Marinir melepas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno di Kesatrian Sutedi Senaputra Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Rabu.
Pelepasan Kasal yang dilaksanakan dalam Apel Khusus itu berlangsung cukup khidmat dan dihadiri Wakasal Laksamana Madya TNI Marsetio, para pejabat teras Mabesal, para Pangkotama TNI AL, dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Lilik Soeparno.
Di depan ribuan prajurit Korps Marinir, Kasal yang kelahiran Surabaya itu mengatakan apa yang dialaminya saat ini mengingatkan dirinya ke peristiwa dua tahun silam, tepatnya 2 Nopember 2010.
"Pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdian saya di TNI AL. Pada hari itu dengan rasa bangga, saya diangkat menjadi warga kehormatan Korps Marinir, sebuah Korps yang begitu besar, Korps dengan sejarah pengabdian yang panjang dengan penuh warna," katanya.
Ia mengemukakan pada hari itu sangat bersejarah karena menjadi warga kehormatan Korps Marinir merupakan dambaan dan impian setiap perwira Angkatan Laut.
"Hari ini, saya berdiri di hadapan para prajurit Korps Marinir untuk terakhir kalinya sebagai pemimpin TNI AL, dengan diliputi rasa haru yang mendalam, tiba saatnya di acara parade perpisahan ini, saya selaku pemimpin TNI Angkatan Laut yang sekaligus sebagai warga kehormatan mohon diri dan mohon pamit," katanya.
Secara struktural, semuanya harus berpisah tetapi secara kultural dalam ikatan keluarga Korps Marinir, tentu tidak akan pernah terpisah.
"Selama hayat masih di kandung badan, saya masih tetap sebagai keluarga besar Korps Marinir. Walaupun hanya menjadi warga kehormatan, namun saya merasa menjadi prajurit Korps Marinir sejati," katanya.
Setelah purna tugas kelak, jika Korps memanggil, maka dirinya siap memakai helm, memanggul ransel, mengangkat senjata bersama-sama dengan prajurit Korps Marinir, mendarat di pantai musuh serta mengobrak-abrik pertahanan musuh yang mengancam kedaulatan NKRI, sebagai seorang petarung yang rela mengorbankan jiwa raga demi kejayaan Tanah Air tercinta.
Orang nomor satu di TNI AL itu mengatakan selama memimpin TNI Angkatan Laut telah menyaksikan betapa membanggakan sepak terjang prajurit Korps Marinir yang senantiasa hadir di setiap palagan, baik di dalam maupun di luar negeri, dengan membawa panji-panji keberhasilan, kiprah yang demikian hebat membuat gentar lawan dan bakal lawan.
"Hasil gemilang dan membanggakan tersebut tentunya tidak terlepas dari kerja keras, keikhlasan dan kebersamaan yang menjadi jatidiri Korps Marinir serta telah terpatri dalam diri prajurit baret ungu. Semuanya melahirkan keyakinan dalam diri saya bahwa Korps Marinir akan mampu menghadapi seberat apapun tantangan tugas di masa mendatang," katanya.
Dalam kesempatan itu, Laksamana TNI Soeparno menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas loyalitas, dedikasi dan pengabdian serta dukungan yang tulus selama ini.
"Sebelum kaki ini melangkah meninggalkan Ksatrian Marinir Sutedi Senaputra yang penuh wibawa ini, perkenankan saya menyampaikan ungkapan tulus dari jiwa keprajuritan yang telah terpatri selama menjadi perwira Angkatan Laut bahwa kalian adalah prajurit-prajuritku yang sungguh hebat dan mengagumkan, terima kasih atas semianya," katanya.
Setelah Apel Khusus itu usai, acara dilanjutkan dengan tradisi pelepasan. Kasal beserta Ny Lilik Soeparno didampingi Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington dan Ny. Mediastuti Faridz Washington menuju lapangan apel untuk melaksanakan prosesi pelepasan yang diawali dengan pengalungan bunga oleh Putra-putri prajurit Marinir kepada Kasal dan Ny. Lilik Soeparno.
Selanjutnya, Kasal beserta Ny. Lilik Soeparno menaiki BTR-50 dengan dilepas oleh ribuan prajurit Korps Marinir dan Jalasenastri, yaitu melewati lorong yang dibentuk dengan menggunakan kendaraaan tempur milik Korps Marinir dengan diiringi musik dan lagu "Seraut Wajah" dari seniman legendaris Ebiet G. Ade.
Sesampainya di depan ruang VIP Menbanpur-1 Mar, Laksamana TNI Soeparno berkesempatan menuliskan pesan di prasasti, "Teruskan Perjuanganmu, Prajuritku yang gagah Perkasa, Saya Bangga pernah memimpin kalian, Jadilah prajurit Petarung yang Religius dan Humanis".
Setelah menerima cenderamata dari prajurit baret ungu, Laksamana TNI Soeparno dan keluarga berjalan kaki dilepas dengan iringan musik rebana yang melewati lorong ribuan prajurit baret ungu sampai pos penjagaan Ksatrian Sutedi Senaputra Karangpilang.
Sumber : Antara
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 27 Desember 2012
Ribuan prajurit marinir lepas Kasal Soeparno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
10 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf atau Abu Sayyaf Group diduga ada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lokasi itu selama ini memang menja...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar