Berbagai temuan menarik hasil kunjungan kerja Komisi I ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama dua hari, terungkap pada Jumat (21/12). Salah satunya adalah lemahnya pengawasan pengamanan wilayah Indonesia timur.
Padahal kawasan tersebut masuk dalam zona Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang dikenal rawan dengan berbagai aksi penyelundupan. Antara lain senjata api, miras, narkoba hingga perangkat elektronik dan komoditas sembako.
Anggota Komisi I DPR yang ikut dalam rombongan kunker ke wilayah NTB, Husnan Bey Fananie kepada Jurnalparlemen.com mengungkapkan, dalam kunker itu, Komisi I memperoleh penjelasan panjang lebar dari Pangdam Udayana, pihak Kepolisian dan pemerintah daerah setempat atas berbagai persoalan yang terjadi di kawasan itu.
Khususnya masalah yang berkaitan dengan gangguan keamanan, konflik sosial, kesehatan, kualitas SDM lokal dan penyelundukan miras, narkoba, hingga senjata.
Soal keamanan dan pertahanan, kata Husnan, dari penjelasan Pangdam Udayana yang didampingi pejabat Kemhan terungkap bahwa pengamanan laut di daerah ini bisa dikategorikan lemah karena hanya didukung satu kapal patroli TNI AL. Padahal, wilayah perairannya sangat luas sehingga aparat sering 'kebobolan' gara-gara personel dan peralatan pendukungnya tidak memadai.
"Oleh karena itu, kami akan mendorong Kemhan agar segera melaksanakan program pemenuhan sistem pertahanan minimum di kawasan timur Indonesia dengan menambah logistik, kapal perang dan kapal patroli serta personel aparat di lapangan," kata Husnan.
Sementara dari sisi pertahanan udara, lanjut dia, kondisinya tak berbeda. Akibat minimnya radar yang ada di kawasan ini, beberapa kali terdeteksi pesawat asing memasuki wilayah udara NKRI lewat kawasan ALKI II.
"Oleh karena itu, sebagai anggota Komisi I saya mendorong agar pemerintah memperhatikan masalah pertahanan di kawasan ini, termasuk perlunya penambahan radar untuk menjaga keamanan NKRI," tegas politisi PPP ini.
Sumber : Jurnal Parlemen
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 23 Desember 2012
Pengamanan Wilayah Indonesia Timur Lemah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar