Sebagai salah satu satuan andalan Kostrad, satuan Lintas Udara (Linud) sering dihadapkan pada tantangan di medan penugasan. Untuk mendukung hal tersebut, Kostrad bekerjasama dengan PT. DI membekali satuan Lintas Udara dengan alat khusus, yaitu Alat Latih Terjun Statis (ALTS) 500. Alat ini dilengkapi Parasut yang dapat berputar 360° didukung oleh perangkat komputer dan alat komunikasi jarak jauh.
Dengan alat khusus ini, prajurit yang diterjunkan ke sasaran dapat beroperasi secara efektif. Selain itu, dengan alat khusus ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan yang dialami penerjun.
Kelebihan lain, alat khusus ini nantinya dapat dikombinasikan lewat simulasi komputer, dimana penerjun dapat berinteraksi dengan lingkungan secara virtual melalui tampilan stereoskopik kacamata digital yang didalamnya terdapat informasi hasil penginderaan seperti suara melalui speaker atau Handphone.
Alat khusus ini sebelumnya telah diperagakan oleh Prajurit Yonif Linud-330 Kostrad yang dipimpin langsung Danyonif Linud-330 Kostrad Letkol Inf Andi Gunawan di hadapan Pangkostrad Letjen TNI M. Munir saat pelaksanaan Rapim dan Rakernis Kostrad TA. 2013 lalu di Madivif-1 Kostrad, Cilodong. (Kostrad/ Dispenad/TNI AD)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
Bagus pak Pres TNI semakin modern, tetapi jangan lupa kesejahteraanya dipikirkan dan enak2 lagi terjun terpikir dirumah nanti anak2 makan apa ya. Jadinya payah, mudah2 pak Pres mendengar dan memikirkan.Slamat Pak Pres
BalasHapus