PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sejak 2002 lalu telah menjadi pemasok utama komponen untuk pesawat-pesawat Airbus, baik itu Airbus Military dan Airbus SAS sebagai produsen pesawat komersil.
Direktur Utama PTDI, Budi Santoso, menjelaskan kerja sama dengan Airbus sangat penting bagi kondisi keuangan perusahaan. Meskipun jumlah yang diterima PTDI tidak sebesar dibandingkan menjual pesawat secara utuh, namun uang yang masuk berjalan secara berkelanjutan dan masuk setiap bulan.
"Ini tentu berpengaruh terhadap kelancaran kas PTDI," katanya saat berbincang dengan VIVAnews di ruang kerjanya, awal pekan ini.
Pada 2012, PTDI meraup pendapatan sebesar Rp2,98 triliun, di mana penjualan komponen ke Airbus menyumbang Rp113 miliar. Bahkan, pada tahun ini Airbus meminta agar pengiriman komponen ke maskapai Eropa itu ditingkatkan dari satu set sayap per hari menjadi dua set.
Airbus memiliki produksi standar tinggi, sehingga PTDI terus meningkatkan kemampuan untuk berusaha mensuplai komponen untuk perusahaan penerbangan tersebut. Dengan menggandeng Airbus, otomatis citra PTDI dalam industri penerbangan dunia akan meningkat.
"PTDI saat ini, menerapkan standar Airbus dari pembuatan pesawat hingga administrasi. Alhamdulillah, kita belum pernah gagal memenuhi permintaan Airbus," kata Budi. (Viva)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
kalau berbicara mengenai PT DI selalu sll menumbuhkan kebanggaan akan kemampuan bangsa Indonesia menguasai tekhnologi tinggi, ini terkait nasionalisme.. kebanggaan akan ke-Indonesiaan.. sayang sekali N2130 dulu tdk jadi dibuat krn "digagalkan" melalui sebuah skenario yg curang.. alangkah baiknya N2130 tsb dihidupkan lagi, atau kalau tidak PT DI bikin sekelas A400M.. insinyur2nya pasti mampu kalau mau...
BalasHapusSaya rasa N2130 jangan dibikin dulu...walaupun kita sebenarnya mampu membuatnya...karna itu pesawat sebesar itu pasarnya milik Boing dan Airbus,,,,tau sendirilah...siapa pun yang menjadi saingan Boing dan Airbus pasti kena banyak masalah...contoh Pesawat Superjet100,,,Rusia aja kewalahan menghadapinya..."bagusnya kita main kecil-kecil sajalah" (Seperti Kata dalam Film Nagabonar) karna kalau kita main besar,besar pula resikonya....
HapusTetap lanjutkan N2310, N2320, dst.... Buat pasar lokal juga OK, asal bangsa ini mau bersatu demi kepentingan bangsa...
BalasHapus