DENGAN menggunakan Pesawat Hercules C-130 TNI AU, 38 prajurit TNI yang terbagi dalam dua tim Pasukan Khusus TNI berhasil memasuki daerah Sangatta Kalimantan Timur dan Juwata Tarakan Kalimantan Utara yang dikuasai oleh musuh untuk melaksanakan terjun Kendali Depan Operasi Linud (KDOL), Senin (6/5/2013).
Terjun dari ketinggian 6.000 feet pada pukul 00.30 WITA, Pasukan Khusus TNI pertama dipimpin oleh Kapten Psk Tobing berhasil mendarat dengan sempurna di daerah Sangatta, selanjutnya pada pukul 01.00 WITA, Pasukan Khusus TNI kedua yang dipimpin Lettu Psk Risky Ramdani berhasil mendarat di Tarakan.
Penerjunan Pasukan Khusus TNI merupakan rangkaian kegiatan operasi militer dalam rangka menyiapkan Dropping Zone (DZ) untuk memandu dan mengendalikan operasi Lintas Udara (Linud) di Sangatta dan Operasi Perebutan Pertahanan Pangkalan Udara (OP3U) di Tarakan yang dikuasai musuh.
Sesuai tugas dan tanggung jawabnya tim KDOL akan melaksanakan tugas untuk menyiapkan Dropping Zone penerjunan OP3U Kogasudgab di Tarakan dan operasi Lintas Udara (Linud) di Sangatta untuk membentuk tumpuan udara di daerah musuh, kegiatan ini dalam rangka penggabungan unsur Kogasratgab untuk melaksanakan operasi darat lanjutan.
Pelaksanaan terjun tim KDOL di Tarakan ditinjau langsung oleh Dankorpaskhas Marsda TNI Amarullah serta Danpuslat Kodiklat TNI Marsma TNI Harpin Ondeh.
Penerjunan Pasukan Khusus TNI di daerah Sangatta dan Tarakan ini merupakan rangkaian kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia seperti Asembagus Situbondo Jawa Timur, Sangatta Kalimantan Timur, Tarakan Kalimantan Utara dan Bima Nusa Tenggara Barat. (MPI)
Authentikasi: Dansatgaspen Latgab TNI Tahun 2013, Kolonel Adm Bejo Suprapto, S.T.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 08 Mei 2013
38 Prajurit TNI Masuki Daerah Kalimantan Timur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Jakarta merapat ke Moskow. Jet tempur Sukhoi seri terbaru bakal meraung di langit Indonesia. Bukan hanya di awang tapi juga di tanah. Kendar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar