Pemerintah RI diminta bersikap tegas terhadap pemerintah Inggris, atas pembentukan kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka, di Oxford, Inggris.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengecam pembentukan kantor perwakilan gerakan separatisme terhadap kedaulatan RI, di Inggris.
"Pemerintah RI harus tegas bersikap menolak campur tangan Inggris yang secara resmi membuka kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford," tegas Fadli, melalui siaran pers yang diterima Sindo, Sabtu (4/5/2013).
Fadli menilai pemerintah Inggris telah mencampuri urusan dalam negeri Indonesia, dengan dibiarkannya kantor perwakilan OPM berdiri di Oxford. "Sikap pemerintah Oxford di Inggris ini jelas mencederai hubungan Inggris, yang selama ini terjalin baik dengan Indonesia," kata Fadli.
Pemerintah RI, kata Fadli, seharusnya tegas kepada pemerintah Inggris untuk tidak membiarkan gerakan separatisme terhadap kedaulatan RI, berkembang luas di negara tersebut.
"Separatisme adalah soal kedaulatan negara, sikap ikut campur Inggris dalam hal ini harus ditolak dengan tegas.Inggris harusnya bijak," kecam Fadli.
"Pemerintah tak boleh permisif dan defensif, harus ada diplomasi ofensif agar kepentingan nasional bisa diamankan," imbuhnya.
Dalam siaran pers di situs freewestpapua.org, kantor perwakilan OPM resmi dibuka pada 28 April lalu. Peresmian dihadiri Wali Kota Oxford Mohammad Niaz Abbasi, anggota parlemen Inggris Andrew Smith, mantan Wali Kota Oxford Elise Benjamin dan Koordinator Free West Papua Campaign Benny Wenda. (sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 05 Mei 2013
Pemerintah RI diminta tegas terhadap pemerintah Inggris
Label:
Internasional,
Isu Politik,
Kedaulatan Bangsa,
Parlemen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Indonesia protes, presiden sekarang mana berani???? Hanya presiden mendatang yg berani hehehehe
BalasHapusputus kan hubungan deplomatik dg pemerintahan inggris, tinjau kembali kerjasama dibidang perdagangan dan kalau bisa nasionalisasi. beres......
BalasHapuskepada bpk.sby saya harap tegas untuk masalah ini karena kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka, di Oxford, Inggris. selain menggangu nkri juga mengalang dana, bagi papua merdeka. kalo perlu gelar "Knight Grand Cross in the Order of the Bath" balikin saja ke Ratu Elizabeth II, krna SUDAH TIDAK MENGHARGAI NKRI KITA TERCINTA INI.. MERDEKAA
BalasHapusInggris bilang itu policy pemerintah daerah oxford trus bilang bahwa inggris masih mendukung nkri... Itu bulshiiiiiit. Sekarang tergantung pemerintah, berani gak speak out ke cameron and tua bangka eli.
BalasHapusIni salah satu contoh (maaf untuk pendukung Demokrat) bahwa Sby bukan "orang kuat". Coba dibalik, mungkin Pemkot Surabaya membuka kantor perwakilan Gerakan Irlandia Utara (IRA); apa kira-kira Inggris gak gusar/protes? Ini persoalan menjaga "persahabatan" antar-negara
BalasHapusRINDU PRESIDEN SOEKARNO :-)
BalasHapusSeseorang harus ada yg melajutkan Soekarno. kalau dibiarkan bisa gawat buat Idonesia kedepannya. Harus dipertegas.
BalasHapus