Nah, diantara semua kesiapan itu 2 skuadron Hercules yang bermarkas di Halim Jakarta dan Abdurrahman Saleh Malang siaga untuk mengangkut logistik perang dan pasukan. Simulasi perang kali ini sengaja mengambil waktu sampai dua bulan (April-Mei) karena salah satunya untuk menguji kesiapan logistik perang TNI yaitu logistik BBM, Air, ransum prajurit dan angkutan alutsista berat beserta amunisi perang.
Ketika suasana simulasi perang itu sedang berlangsung tiba-tiba ada instruksi Presiden agar Hercules yang siaga di Halim segera berangkat mengangkut naskah Ujian Nasional ke 11 provinsi yang tertunda UN nya. Maka beberapa prajurit yang bertugas melepaskan guyon: “Tugas kita jadi berubah neh, harusnya mengangkut logistik perang jadi mengangkut naskah ujian”. Prajurit yang satu bilang: “ini ujian logistik Nuh (Maksudnya Muhammad Nuh), hitung-hitung juga pengabdian pada siswa yang jengkel”.
Itulah bagian dari kesiapsiagaan tentara, sayangnya banyak diantara kita yang tak tahu atau tak mau tahu, apalagi berterimakasih pada garda republik ini. (Analisa Alutsista)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar