Kementrian Riset dan Teknologi telah selesai melakukan penelitian terkait tapak untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan kapasistas 100 megawatt di kepulauan Bangka-Belitung.
Dengan selesainya uji tapak pembangunan PLTN Bangka–Belitung, PLTN dengan kapasitas 100 MW siap dibangun. ”Hasil uji tapak PLTN 100 MW telah diserahkan ke Kementerian Energi Sumber Daya Mineral," ujar Menteri Negara Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta, Sabtu (26/10) usai membuka seminar di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Menristek mengungkapkan, berdasarkan hasil uji tapak, secara teknis pembangunan PLTN di Bangka-Belitung cukup layak untuk dilakukan, dan pemerintah saat ini terus berupaya mensosialisasikan pembangunan PLTN bersama manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat.
Di sisi lain, Gusti Hatta mengaku, sebelumnya hampir 65 persen warga mendukung pembangunan PLTN, namun karena adanya kejadian PLTN Fukushima Jepang, ternyata berdampak pada menurunnya dukungan warga masyarakat terhadap rencana pendirian PLTN. ”Ini merupakan kendala non teknis,” ujar Menristek Gusti Hatta.
Pemerintah sendiri terus mensosialisasikan mengenai manfaat pembangunan PLTN bagi masyarakat. Melalui uji tapak tersebut pihak Ristek menjamin pembangunan PLTN nantinya dan ramah lingkungan, tandas Gusti Hatta. Kementerian Ristek sendiri rutin melakukan melakukan pembicaraan dengan Dewan Energi Nasional (DEN), dengan harapan pembangunan PLTN dapat segera terlaksana. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
-
"Inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Situs Gunung Padang berpikir untuk melaporkan temuan ini ke TNI-Polri." Inisiator Ti...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Perintah pertama Soekarno sebagai Presiden Sosok Soekarno punya seribu cerita unik yang mengundang senyum. Kira-kira apa perintah per...
100megawatt adlh tenaga listrik yg besar smoga bermanfaat bagi bangka belitung dan pulau sumatra yg listriknya selalu padam. Dgn keragaman pembangkit listrik bisa menghemat bbm, apalg nuklir mrpkan pembangkit listrik yg bisa menghasilkan tenaga yg besar dan aman serta tdk merusak lingkungan dibandingkan yg konvensional.
BalasHapuskalo gempa baru tau rasa kaya fukushima. salah tempat! sumatra banyak gempa,kalimantan paling cocok.
BalasHapusYang menjadi pengelola reaktor harus orang2 yg kompeten di bidang Nuklir, jangan sampai yg mengurusnya orang2 yang tidak kompeten alias titipan nepotisme dengan dalih sambil belajar dan bekerja
BalasHapus