Ideologi Pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia dinilai dapat mengantisipasi pengaruh Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State Iraq Syria/ISIS) di Tanah Air.
"Karena itu masyarakat Indonesia harus memperkuat ideologi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Dekan Fakultas Hukum Universitas Al Azhar, Dr Agus Surono dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Dia menyampaikan hal tersebut dalam seminar dan deklarasi menolak ISIS bertema "Memperkuat Ideologi Pancasila dalam Mengantisipasi Pengaruh ISIS di Indonesia" di Kampus Universitas Al Azhar.
Acara tersebut diselenggarakan oleh mahasiswa dari BEM Fakultas Hukum Universitas Al Azhar.
Sementara itu, pengasuh Istana Al Quran Sirrul Asror, Ustadz Syarif Matnadjih yang menjadi pembicara dalam acara tersebut menambahkan Pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia lebih sesuai dengan ajaran Al Quran.
Menurut dia, segala sikap yang diperlihatkan oleh ISIS jauh dari ajaran Islam.
"Saya meyakini tidak ada pahala jihad bagi pengikut ISIS," katanya,
Selain itu, pembicara lainnya Muhamad Taufik yang merupakan tokoh NU Jakarta menambahkan dirinya meyakini watak dasar masyarakat Indonesia tidak menerima ISIS.
"ISIS juga tidak ada hubungannya dengan Islam. Inti ajaran Islam adalah kemanusiaan, dan Islam Sunni Indonesia adalah yang terbaik," katanya.
Sementara itu, Latifa Anshori yang pernah menjadi wartawan di sejumlah negara di Timur Tengah, mengatakan banyak pihak tertarik dengan Pancasila.
"Ketika saya menjadi mahasiswa di Timur Tengah, banyak para dosen yang menanyakan dan tertarik dengan ideologi tentang Pancasila," katanya.
Menurut dia, Pancasila penuh kedamaian dan mengedepankan toleransi. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 25 September 2014
Ideologi Pancasila dinilai mampu antisipasi pengaruh ISIS di Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Pembangunan Pangkalan Tank Leopard Di Yonkav 8/Tank Sebagai salah satu satuan yang berada di bawah komando Divisi Infanteri 2 Kostrad, ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar