Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan akan menjabat dua posisi penting di organisasi lingkungan internasional. Jabatan itu diemban setelah SBY lengser sebagai presiden.
Dua jabatan itu adalah Presiden Majelis sekaligus Ketua Dewan Global Green Growth Institute (GGGI). Tawaran ini sebagai kesempatan untuk bertindak melakukan petumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Saya menganggapnya juga sebagai pengakuan atas apa yang telah Indonesia capai dalam mengarusutamakan ekonomi berwawasan lingkungan (green economy)," kata Presiden SBY dalam Resepsi Pemimpin GGGI, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) sore waktu setempat atau Rabu (24/9) pagi waktu Indonesia.
Seperti dilansir Situs Kepresidenan, SBY akan menggantikan Lars Lokke Rasmussen dan Bharrat Jagdeo sekaligus, yang saat ini menjabat Ketua Dewan dan Presiden Majelis GGGI. SBY mulai mengemban jabatan itu pada 18 November mendatang.
Sementara Presiden, Presiden Korsel Park Geun-hye dalam sambutannya, menjelaskan Indonesia telah menjadi bagian dari solusi dalam mencagah pemanasan global terjadi. Sehingga dunia menempatkan pelestarian hutan sebagai bagian inti dari permasalahn lingkungan.
"Ini berkat upaya keras Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden SBY. Dunia internasional menaruh kepercayaan kepada SBY selaku pribadi dan kepala negara dan pemerintahan. Indonesia adalah negara yang mampu menjembatani berbagai kepentingan yang perlu direkonsiliasikam," jelas Presiden Park.
GGGI memandang perlu ditumbuhkembangkannya kemitraan antara pemerintah, masyarakat madani, akademisi, dan pelaku usaha bisnis. Untuk itu dibutuhkan kepemimpinan untuk menyatukan semua komponen tersebut.
"Dan banyak yang menilai SBY sebagai figur yang mampu menyuarakan dan mempersatukan kepentingan-kepentingan yang bersebrangan tersebut," jelas Park. (JN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 24 September 2014
Mulai November SBY Jabat Dua Posisi Penting di GGGI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar