Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan penyelesaian masalah Negara Islam Irak dan Suriah (Islamic State Iraq Syria/ISIS) maupun gangguan teror manapun harus dilakukan secara menyeluruh dan tepat supaya efektif.
"Dengan kompleksitas konflik di seluruh dunia, solusi yang hanya menyandarkan pada pendekatan militer saja biasanya tidak akan memperbaiki situasi," kata Presiden saat menyampaikan kuliah umum di hadapan 1.000 kadet Akademi Militer Amerika Serikat di West Point, Senin siang waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Jakarta.
Presiden mengatakan penyelesaian komprehensif yang harus dijalankan antara lain dengan pendekatan politik dan solusi lainnya.
"Misalnya untuk menghadapi tantangan ISIS di Timur Tengah dan aksi terorisme di sudut mana pun di dunia ini, saya percaya bisa dilakukan dengan multi pendekatan," katanya.
Kepala Negara menambahkan "soft power atau kekuatan yang cerdas dalam berbagai bentuk" juga harus digunakan untuk menghadapi kesulitan dan situasi yang rumit.
Ia mencontohkan, ISIS bisa saja dikalahkan secara militer namun upaya itu juga mesti didukung dengan langkah-langkah untuk memastikan generasi mendatang tidak akan menganut paham yang sama.
"Ini bukan hanya tugas dari militer, namun juga tugas politisi, diplomat, pemimpin agama dan juga kalangan masyarakat sipil. Di Indonesia, sebagai contoh, untuk menghadapi terorisme kami melakukan pendekatan deradikalisasi antara lain memberdayakan pemimpin agama untuk melawan pengaruh ekstrim," paparnya.
Presiden menyampaikan kuliah umum yang bertema Peran Militer dalam Dunia yang Berubah atas undangan West Point.
Presiden hadir dalam acara itu didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Komandan United States Military Academy Letnan Jenderal Robert L Caslen Jr, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 23 September 2014
Presiden SBY: Tuntaskan Masalah ISIS Secara Tepat dan Menyeluruh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
10 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf atau Abu Sayyaf Group diduga ada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lokasi itu selama ini memang menja...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sebuah video yang menggambarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Vi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar