Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan militer menghadapi tantangan yang terus berubah seiring perkembangan lingkungan dan teknologi serta sejumlah faktor lainnya.
"Tantangan tidak akan pernah mudah dan sama. Teknologi mengubah strategi dan doktrin militer," kata Presiden Yudhoyono di hadapan 1.000 kadet Akademi Militer Amerika Serikat, West Point, Selasa WIB.
Presiden mengatakan anggota militer saat ini selain harus mempersiapkan diri pada pertempuran konvensional namun juga harus siap menghadapi pertempuran inkonvensional.
Ia mengatakan, perang inkonvensional yang harus dihadapi antara lain operasi anti serangan dan perang melawan terorisme yang lebih sulit dan kompleks.
Para personil militer, tegas dia, kini harus menghadapi musuh yang dipengaruhi oleh ideologi, kepercayaan, militansi, dan persepsi yang hampir berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Itulah yang membuat peperangan masa kini tidak mudah.
Saat yang bersamaan, tambah dia, pembangunan membuat perubahan lingkungan. Hubungan internasional saat ini lebih dinamis dibandingkan sebelumnya, kata Yudhoyono.
"Keberimbangan geopolitik terus berubah. Sejumlah sumber konflik baru timbul adalah kompetisi terkait sumber daya alam, khususnya pangan dan energi," papar Presiden Yudhoyono.
Presiden menyampaikan kuliah umum yang diselenggarakan atas undangan pihak West Point, dengan tema Peran Militer dalam Dunia yang Berubah.
Dalam kuliah umum yang diselenggarakan di Auditorium Robinson, Thayer Hall, West Point tersebut Presiden didampingi oleh Komandan United States Military Academy (USMA) Letnan Jenderal Robert L Caslen Jr, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto dan sejumlah pejabat lainnya. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 23 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
10 WNI yang diculik kelompok Abu Sayyaf atau Abu Sayyaf Group diduga ada di Pulau Jolo, Filipina Selatan. Lokasi itu selama ini memang menja...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sebuah video yang menggambarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Vi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar