Penguatan pertahanan di wilayah perbatasan kembali ditingkatkan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
meresmikan pembentukan dua markas tempur terbaru, yakni Batalion
Infanteri (Yonif) 10 Marinir/Satia Bhumi Yudha di Pulau Setokok, Batam,
Kepulauan Riau dan Skuadron Udara 16/ Vijayakantaka Abhyasti Virayate di
Lanud Roesmin Nurjadin, Pekan Baru, Riau.
Peresmian Batalion
Infanteri dan Skuadron Udara tersebut ditandai dengan penandatanganan
prasasti di Akademi Militer, Magelang, Jumat (17/10/2014). Pembentukan
dua kekuatan baru ini sebagai respon atas perkembangan lingkungan
strategis yang dinamis dan multidimensional, khususnya dalam mengamankan
wilayah perbatasan.
Presiden mengaku menyambut baik hadirnya
kekuatan baru TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara tersebut. Menurut
dia, di era modern, kekuatan angkatan udara harus semakin tanggung dan
modern untuk bisa menjaga wilayah udara nasional.
Sedangkan,
keberadaan Batalion Infanteri Marinir ini akan memperkuat pengamanan
wilayah perbatasan, terutama di Kepulauan Riau. Skuadron Udara 16 di
Pekanbaru, saat ini juga sudah siap untuk menjadi markas pesawat tempur
F-16 C/D 52ID asal Amerika Serikat.
Beberapa persiapan terus
dilakukan sehingga skuadron ini sempurna sebagai home base pesawat
tersebut. Adapun untuk pesawatnya sendiri, sekarang ini sudah ada lima
unit dari 24 unit yang dipesan.
Sementara itu, menurut Kepala
Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio, Batalion Infanteri 10
Marinir ini dibangun TNI AL sebagai salah satu upaya meningkatkan
keamanan d kawasan terdepan Indonesia yang berbatasan dengan
negara-negara kawasan ASEAN.
Pembangunan ini merupakan program
prioritas TNI AL sebagai tindak lanjut atas perintah Presiden SBY untuk
membangun dan membentuk Satuan Marinir baru di Kepulauan Riau.
Peletakan
batu pertama pembangunan markas batalion tersebut telah dilakukan 5
Juni 2013 silam. Batalion Infanteri 10 Marinir yang menempati lokasi
seluas 37 hektare ini merupakan salah satu lokasi strategis untuk
pertahanan keamanan di wilayah perbatasan.
“Karakteristik
wilayah Kepulauan Riau pada umumnya terdiri dari banyak pulau dan
berbatasan dengan beberapa negara tetangga, sehingga sangat strategis
untuk dibangun satuan markas pengamanan untuk pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia,” katanya dalam siaran pers kepada Sindonews, Jumat (17/10/2014).
Fasilitas
yang dibangun pada markas meliputi pembangunan gedung batalyon, gedung
kompi markas, gedung kompi senapan, gudang senjata, rumah dinas, mess
perwira, garasi angkutan, dermaga, lapangan tembak, dan helipad.
Batalion Infanteri 10 Marinir di Pulau Setokok ini diperkuat dengan
satuan-satuan kecil dengan keahlian khusus atau pasukan khusus. (SindoNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 19 Oktober 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar