Produsen kapal asal Surabayam Jawa Timur PT PAL sedang memenuhi pesanan 2 unit kapal perang dari Kementerian Pertahanan Filipina. Kapal perang yang diproduksi ini, 40% komponennya masih diimpor, namun dikerjakan oleh para ahli lokal.
Kepala Humas PT PAL, Bayu Witjaksono menuturkan, beberapa komponen yang masih diimpor adalah komponen seperti mesin kapal perang, karena belum ada industri di dalam negeri yang mampu memproduksinya.
"Misalnya mesin kapal itu Indonesia belum bisa membuat, raw material seperti plat (baja) ada yang dari China, tergantung materialnya," tutur Bayu kepada detikFinance, Jumat (23/1/2015).
Kapal perang yang dipesan Filipina adalah kapal perang berjenis strategic sealift vessel-1 (SSV) sepanjang 123 meter dan berkapasitas 621 penumpang. Komponen yang masih diimpor untuk kebutuhan produksi kapal tersebut diperkirakan mencapai 40%.
"Sekitar 40%-50% yang diimpor. Karena kan kalau kapal itu kan menggunakan marine used, sehingga mareka mensyaratkan material yang menempel di kapal itu, harus menggunakan itu. Indonesia belum sepenuhnya (bisa memproduksi)," tambah dia.
Meski begitu, Indonesia perlu berbangga, karena pesanan dari Filipina telah mengukir sejarah, karena pertama kalinya kapal perang buatan Indonesia bisa diekspor. Selain itu, PT PAL pada tender pesanan kapal perang itu pun mengalahkan 8 negara lain, termasuk Korea Selatan yang merupakan 'guru' dari PT PAL dalam hal produksi kapal selam.
"Dikerjakan oleh ahli dari PT PAL sendiri," tutupnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 23 Januari 2015
PT. PAL Masih Impor 40% Komponen Kapal Perang Pesanan Filipina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
Sambil jalan membuat kapal2 pesanan luar, pemerintah hrs segera memenuhi akan kekurangan yg sehrsnya sdh ada didlm pembuatan kapal nasional dan kalau pemerintah dpt memenuhi akan kekurangan kedepan akan menjadikan PT Pal akan sama dg perusahaan swasta luar negeri.
BalasHapus