PT PAL Indonesia (Persero) untuk pertama kalinya mendapat pesanan kapal perang dari luar negeri. Pesanan itu datang dari Kementrian Pertahanan Filipina untuk kapal Strategic Sealift Vessel-1 (SSV).
Perusahaan pelat merah itu akan mulai memproduksi kapal pertama dari total dua yang dipesan ditandai dengan pemotongan plat pertama (first steel cutting) di markas PAL.
Seremoni itu dilakukan dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Filipina (Flag Officer In Command Philippine Navy) Jesus C Millan bersama Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Ade Supandi, Duta besar RI untuk Filiphina, Presiden Direktur PAL Firmansyah Arifin, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
"Ada delapan negara lain yang ikut lelang, salah satunya Korea Selatan. Akhirnya lelang dimenangkan kami dengan nilai US$ 90 juta untuk dua kapal," ujar Firmansyah kepada wartawan, Kamis (22/1/2015).
Firmansyah menerangkan, lelang kapal berukuran 123 meter dan lebar 21,8 meter ini dimenangkan Indonesia karena pihak Filipina menginginkan kapal yang dapat diterjunkan di daerah kepulauan. Kondisi geografis Filipina memang hampir sama dengan Indonesia dengan banyak dan terdiri dari pulau-pulau.
"Di Filipina selatan banyak terdapat pulau-pulau sehingga kapal ini mampu untuk medan seperti itu. Kami juga telah mendemonstrasikan di hadapan para pejabat di sana," lanjut Firmansyah.
Kapal ini merupakan pengembangan atas desain dan teknologi dari kapal jenis LPD (Landing Platform Dock) yang telah diserahkan oleh PAL kepada TNI AL pada tahun 2011 silam.
Dua unit LPD yang telah beroperasi itu adalah KRI Banda Aceh (593) yang saat ini tengah aktif melakukan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501, serta KRI Banjarmasin (592) yang sukses didemonstrasikan ke AL Filipina serta membantu misi pembebasan pembajakan perompak di Somalia, serta misi kebudayaan ke berbagai negara di belahan dunia.
Sementara itu, Millan mengatakan, pesanan dua kapal ini merupakan bagian dari modernisasi Angkatan Laut Filipina, sekaligus diharapkan dapat memperkuat alutsista Filipina.
Selain memperkuat sistem pertahanan, kata C Millan, kapal pesanan ini nantinya diharapkan dapat membantu melakukan penanganan bencana.
"Semoga kapal ini dapat membantu penanganan bencana karena negara kami sering dilanda bencana. Ada 22 angin topan di negara kami setiap tahunnya," tandas Millan. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 23 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
by Narayana ( JKGR ) Jakarta, Medio Maret 2014….Pukul 23.45 wib Malam telah beranjak larut, ketika saya merapihkan setumpuk dokumen yan...
Pemimpin indonesia memang bodoh ataupun pinter,dalam negara kekurangan kapal perang,tapi belagu jual kapal perang.jual baru beli tapi rongsokan,pinterkan..??
BalasHapus