Sebanyak 60 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda XXXV-A/United Nations Mission In Darfur (Unamid) mengikuti kegiatan latihan pengenalan medan yang diselenggarakan sejak 8--10 Maret di Camp Indonesian Batalyon Unamid, El Geneina, Darfur Barat.
Perwira Penerangan Konga XXXV-A/Unamid, Lettu Laut (KH) Eldhira Respati, dalam pesan elektroniknya yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan, sebagai pasukan perdamaian, kegiatan ini wajib diikuti oleh para personel baru yang akan melaksanakan tugas operasi di Darfur.
"Ini akan menambah pengetahuan para personel tentang berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan misi sebagai pasukan perdamaian di wilayah Darfur Barat," kata Eldhira.
Kegiatan yang disebut juga "Induction Training", dilaksanakan selama tiga hari dan dihadiri oleh Komandan Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-A/Unamid Letkol Inf M. Herry Subagyo, Wakil Komandan Satgas Mayor Inf Yuswanto, para Perwira Staf, serta para Komandan Kompi di jajaran Satgas itu, mendatangkan para instruktur dari Sektor Barat Unamid yang sebagian besar merupakan para perwira dari negara-negara yang tergabung dalam United Nations Mission In Darfur.
Menurut dia, pada umumnya, pembekalan yang diberikan oleh para instruktur terkait pelaksanaan operasi, kultur dan budaya, area operasi di Darfur-Sudan, kesehatan, patroli keamanan, hingga materi tentang perlindungan terhadap anak yang menjadi korban konflik bersenjata.
Letkol Tesfamariam Tesfahunegn dari Ethiopia selaku pimpinan G7 Unamid sebagai penyelenggara kegiatan ini, mengatakan, kontingen Indonesia memiliki antusiasme yang tinggi terhadap penyelenggaraan "Induction Training".
"Saya sangat terkesan dengan antusiasme dan kedisiplinan Pasukan Garuda di Unamid ini. Saya percaya Batalion Indonesia akan mampu menjalankan misi ini dengan baik, pada penugasannya selama 12 bulan ke depan," katanya. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 11 Maret 2015
60 prajurit TNI ikuti pelatihan di Darfur
Label:
Internasional,
Latihan Militer,
PBB,
Propesionalisme TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
TNI bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pe...
-
Pihak inteljen Kodam, sambung Hardiono, masih melakukan pendeteksian kebangkitan PKI di wilayah Jateng dan DIY. Pangdam menambahkan memang ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
TNI Angkatan Laut saat ini memiliki kapal selam sebanyak 12 unit. Alutsista itu, diparkir di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Kita memang ada ...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar