TNI Angkatan Laut (AL) hari ini menerima dua tambahan kapal perang yakni KRI jenis Oceanographic Offshore Support Vessel ( OSV) atau Bantu Hindro Oseanografi (BHO) dari Kementerian Pertahanan. Kapal tersebut bernama KRI Rigel 933 dan KRI Spica 944.
Kapal baru AL itu dinilai sebagai kapal tercanggih se-Asia yang memiliki fitur-fitur yang mutakhir.
"Dengan dua tambahan kapal ini akan memperkuat pembinaan fungsi dan pelaksanaaan kegiatan hidro-oseanografi yang meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Ade Supandi usai upacara serah terima di dermaga Kolinlamil TNI AL, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 15 Maret 2016.
Kapal tersebut merupakan buatan OCEA di Prancis yang juga bisa digunakan dalam operasi militer selain perang antara lain pemanfaatan dalam SAR laut dan deteksi objek tertentu di kedalaman laut.
Kapal tercanggih di Asia tersebut memiliki kelengkapan alat antara lain ROV (Remotely Operated Vehicle), SSS (Side Scan Sonar), Laser Scaner, AWS (Automatic Weather Station), kelengkapan labolatorium dan kemampuan survei perikanan.
"Kapal ini juga dilengkapi dengan persenjataan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm,” tambahnya.
Sementara KRI Spica memiliki panjang 60 meter dengan tenaga 2 mesin diesel 8V 4000 M53 untuk 2 propeller. Kapal tersebut bisa melaju dengan kecepatan 14 knots juga mampu berlayar 20 hari terus-menerus.
"Secara asasi kapal ini berfungsi sebagai kapal riset dan survei namun demikiran juga dapat menjalankan peran sebagai kapal patroli," ujarnya.
Acara serah terima dua KRI itu dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, Wakil Ketua Komisi I TB Hasanudin dan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne Breuzé.
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 15 Maret 2016
TNI AL Terima Tambahan Dua KRI jenis Oceanographic Offshore Support Vessel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar