Pemerintah Jerman telah menyetujui penjualan sekitar 100 tank Leopard 2 dan 50 kendaraan lapis baja pengangkut personel kepada Indonesia, tetapi menunda keputusan tentang penjualan tank ke Arab Saudi. Soal ini disampaikan sumber di Kementerian Pertahanan Jerman, yang dimuat kantor berita Reuters, Jumat 3 Mei 2013.
Dewan Keamanan Nasional Jerman, yang meliputi Kanselir Angela Merkel dan beberapa menteri kabinet, harus menyetujui penjualan senjata dalam skala besar dan pemerintah tidak memberi komentar atas keputusannya ini.
Indonesia, yang ekonominya terbesar di Asia tenggara, sebelumnya telah mengindikasikan akan membeli 130 tank Leopard dari Rheinmetall AG, Jerman, sebagai bagian dari rencana untuk memodernisasi militernya.
Sumber di kementerian Pertahanan Jerman itu tidak mengatakan berapa besar nilai transaksi pembelian peralatan kebutuhan militer. Namun pihak Indonesia tahun lalu mengatakan bahwa nilai kesepakatan awal untuk membeli 130 tank adalah US$ 280 juta.
Sumber dari kalangan industri mengatakan, Berlin akan menunda keputusan tentang penjualan tank ke Arab Saudi sampai usai pemilu federal pada bulan September. Penjualan tank ini merupakan isu sensitif di Jerman karena oposisi mengkritik penjualan peralatan militer ke beberapa negara Timur Tengah karena adanya catatan tentang pelaksanaan hak asasi manusia di negara-negara itu. (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
-
Komandan Satgas Indo FPC (Force Protection Company) XXVI D-2/UNIFIL, Mayor Inf Wimoko, didampingi seluruh staf Satgas menerima kedatangan T...
-
Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Kerjasama Indonesia dan China, J. Stapleton Roy, menganggap Indonesia bisa jadi pemimpin dunia....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar