Hari ini, 17 Agustus 2013, masyarakat Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-68 tahun. Tentu tak ada manis kemerdekaan seperti saat ini tanpamereka yang berjuang melawan penjajahan.
Tapi tak selalu juga apa yang diperjuangkan dinikmati oleh para pejuang. Seorang veteran Muhammad Nuh, Warga Dusun Dalam, Kecamatan Utan sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat ini terpaksa harus hidup dalam penderitaan dan serba kekurangan. Ia tak memiliki apapun.
M.Nuh, adalah pengibar bendera merah putih di Tanah Sumbawa untuk pertama kalinya, ketika Indonesia merdeka. Ia mengibarkan sang saka Merah Putih di tanah Sumbawa, sesaat setelah pembacaan naskah Proklamasi oleh Presiden Soekarno.
Sayangnya, ia tak pernah mendapat perhatian pemerintah setempat. Dalam menjalani hidupnya, ia terpaksa harus meminta- minta. Pakaian yang ia gunakan saat ini adalah pemberian tetangga. Mereka kasihan terhadap nasib yang dialaminya.
Informasi tentang ini, terkuak dari istri-istri para veteran yang ada di Pulau Sumbawa. Mereka mengatakan yang mengetahui sejarah pasti, bagaimana suasana kemerdekaan zaman dulu hanyalah M.Nuh.
Di usianya yang menginjak senja, ia menjalani hidup sendiri. Ia tak memiliki apapun, kecuali pakaian veteran yang digunakan saat melawan kolonial Belanda untuk mempertahankan Indonesia. Seragam itu juga yang ia kenakan, saat ia menaiki tiang bendera di pesangrahan atau istana Belanda saat itu.
Keriput kulit tangan dan gemetar bibirnya terlihat, saat ia menceritakan pengalamannya. Bagaimana dulu perjuangannya di detik-detik proklamasi kemerdekaan, memeluk bendera Merah Putih, dan tanpa sadar ia menangis saat menciumnya.
"Saya naik ke tiang bendera di pesanggrahan saat mendengar Indonesia sudah merdeka" tuturnya.
Kini ia terpaksa harus mengais kehidupan dari belas kasihan tetangganya. Selain makan ia juga menumpang untuk bermalam karena tidak memiliki tempat tinggal. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 17 Agustus 2013
Kisah Getir Pejuang yang Terlupakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar