Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut di Papua tengah mengintai dan mengawasi pergerakan aktivis asal Australia, Freedom Flotilla di perairan dekat Papua. Sebab Aktivis itu mendekat ke perairan Indonesia di kawasan Indonesia timur.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan pengintaian itu tanpa terjadi kontak langsung. Hanya pemantauan dari jauh.
"Sebenarnya kita ikutin terus mereka, tapi tidak kontak langsung. Kita pantau terus. (Sudah dihalau?) Kita bayang-bayangi saja kok," kata Moeldoko di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (18/9).
Moeldono mengatakan TNI AL akan langsung menghalau para aktivis Australia itu jika nekat masuk perairan Papua. "Pasti kita halau dong," jelas dia.
Sebelumnya ada aktivis Australia yang menamakan diri Freedom Flotilla menyatakan akan masuk ke Papua. Mereka yang datang dari Cairns bertujuan menyoroti perlunya perdamaian dan stabilitas di daerah itu. Awaknya terdiri dari sejumlah sesepuh Aborigin, pengungsi Papua, pembuat film dan aktivis lainnya.
Menteri Koordiantor Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan sudah konfirmasi dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, jika mereka hanya akan ke Papua Nugini, tidak jadi ke Indonesia. (JaringNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 19 September 2013
TNI AL Bayang-bayangi Pergerakan Aktivis Freedom Flotilla
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
Tercium bau tak sedap dari rencana pemerintah untuk mengakuisisi delapan unit helikopter serang AH-64 Apache dari Amerika Serikat (AS). Pas...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
apa pun alasan aktifis austrialia harus mengikuti undang undang di indonesia ,dan semoga aja indonesia selalu taat kepada undang udang internasional yang dibuat atas kebersamaan kedaulatan bangsa bangsa.
BalasHapusaustralia bkn austrialia yg ada ntar jg jd austria ato yg aus2 yg aus ky di terminal
BalasHapus