Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan pemerintah Indonesia melihat Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai ancaman besar bagi dunia, dan Jakarta berkeinginan untuk meningkatkan kerjasama dengan Washington untuk menghadapi kelompok radikal ini di Asia Tenggara.
Jenderal Moeldoko mengatakan kepada The Washington Times bahwa secara personal dirinya meminta Kepala Kerjasama Militer AS Jenderal Martin E Dempsey untuk mengizinkan pejabat tinggi TNI ikut berpartisipasi sebagai peninjau dalam Gugus Tugas anti ISIS di Washington.
"Pembentukan Gugus Tugas anti-ISIS di dalam pemerintahan AS, bahkan kami ingin ikut bekerjasama untuk memperkuat kemampuan analisa intelijen para pejabat militer kami dalam mencegah ancaman ISIS," ujar Moeldoko, sebagaimana dilansir the Washington Times, Jumat (19/12/2014).
Meski demikian, Moeldoko menolak untuk memberikan rincian program gugus tugas tersebut. Moeldoko menyatakan hal tersebut beberapa jam setelah melakukan kunjungan ke Pentagon pada Selasa (16/12) lalu, yang merupakan agenda terakhir dalam rangkaian pertemuan dengan pejabat militer AS. Kunjungan tersebut menunjukkan keinginan Indonesia untuk mempererat hubungan militernya dengan Amerika Serikat.
ISIS menjadi topik dominan yang dibahas dalam pertemuan kedua negara, terutama karena para pejabat TNI di Jakarta mengaku memiliki informasi tentang sekitar 100 warga Indonesia yang telah melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk bergabung dengan gerakan ekstrimis tersebut.
Moeldoko juga mengatakan bahwa ancaman yang hadir saat ini dapat menjadi kesempatan bagi hubungan militer Indonesia-AS untuk meluaskan kerjasama, menghapus segala kesalahpahaman dimana Washington pernah memotong semua bentuk bantuan militer kepada Jakarta karena kasus pelanggaran HAM oleh militer Indonesia pada akhir tahun 1900-an. Hubungan militer kedua negara kemudian pulih kembali pada tahun 2000, dan Moeldoko mengatakan dirinya bangga dengan kemajuan yang dibuat oleh militer Indonesia dalam menghadapi pelanggaran HAM masa lalu.
"Indonesia dan Amerika Serikat berbagi kepentingan yang sama berdasarkan keamanan kawasan, dan tentunya juga masalah ISIS," ujar Moeldoko. Moeldoko mengatakan kedua negara memiliki hubungan militer-militer yang kuat dan dapat dikembangkan.
Selain itu, Moeldoko juga menyarankan agar Jakarta lebih mengedepankan keinginan untuk menjadi partner lebih dekat dengan AS seperti dalam menghadapi isu China.
"Kedua negara bertanggung jawab untuk saling mengingatkan satu sama lain," dia menambahkan.
Moeldoko meambahkan bahwa strategi menyeimbangkan ulang (rebalancing) pemerintahan Obama di kawasan Asia Pasifik justru bisa menjadi risiko baru yang menciptakan 'instabilitas kawasan'. Karena itu, dia menambahkan, tujuan yang ingin dicapai dirinya bersama para pemimpin dari negara-negara lain di Asia Tenggara adalah untuk menahan bersama-sama melalui ASEAN, menghadapi kekuatan militer terbesar di kawasan yakni China.
"Kuncinya adalah komunikasi di antara pada pemangku kebijakan," kata dia. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 20 Desember 2014
Indonesia Ingin Bantu AS Perangi ISIS di Asia Tenggara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
cara menyusun kata-katanya bugus, sampai hampir tidak kelihatan bahwa sebenarnya indonesia itu ngemis - ngemis sama AS, minta di jadikan sekutu.
BalasHapusBukan ngemis bro, tapi baik2kan.. soalnya pengen dpt alutsista yg tandem dg harga miring.. apache n chinook nya blm kelar..
HapusGak perlulah ikut2an berantas ISIS. Khan mereka juga tdk bikin ulah kekacaun di negeri ini. Indonesia gk perlu mencari2 musuh seperti amerika, tetapi indonesia siap hadapi siapun musuh Indonesia dgn sgl resikonya..............
BalasHapus