Dalam pembangunan kemaritiman publik sering kali masih salah paham karena menganalogikan laut sebagai jalan raya dan kapal sebagai mobil. Padahal, dalam paradigma kepulauan, kapal dan pelabuhan merupakan infrastruktur itu sendiri.
Salah satu gagasan yang sering didengungkan adalah meningkatkan konektivitas antar-pulau dan wilayah atau Tol Laut.
Guru besar sekaligus pakar teknologi kelautan ITS Surabaya, Asjhar Imron, mengatakan, kerancuan istilah ini masih dipengaruhi paradigma lama yang melihat Indonesia sebagai daratan dikelilingi lautan.
“Jika tidak ditelaah secara kritis, kita akan tetap terjebak dalam kerangka paradigma pembangunan darat. Secara akademis, sebenarnya istilah Tol Laut ini masih memiliki unsur kesalahan bawaan atau inherent mistakes dalam melihat paradigma laut dan darat,” ujarnya.
Visi kemaritiman presiden dinilai membawa harapan baru dalam strategi pembangunan kemaritiman. Namun, paradigma pembangunan tersebut harus berdasarkan pada pendekatan sains dan teknologi agar tidak terjadi salah arti guna memberikan gambaran komprehensif dalam pengambilan keputusan pemerintah. Apalagi dikhawatirkan kekeliruan persepsi itu meluas pada masyarakat.
“Paradigma daratan Indonesia yang terpisahkan oleh laut (main land) tersebut sejatinya sudah ditinggalkan setelah Deklarasi Djuanda tentang Wawasan Nusantara yang telah diratifikasi oleh PBB dan tertuang dalam UNCLOS 1982. Konsepsi baru yakni melihat Indonesia sebagai laut yang ditaburi oleh pulau-pulau sehingga negeri ini disebut sebagai Negara Kepulauan (archipelago state),” terang akademisi lulusan University of Michigan tersebut.
Pendekatan Logistik Lebih Dominan
Istilah Tol Laut, menurutnya, harus memiliki koreksi definisi secara akademis karena kerancuan perspektif akan berdampak pada kebijakan yang akan diambil (political will).
Asjhar mengatakan, Tol Laut tidak hanya terkait pengembangan pelabuhan atau pengumpulan dan pengiriman barang. Gagasan ini juga menyangkut kapal sebagai alat angkut yang bertugas mengunjungi pelabuhan yang telah dikembangkan dan mengangkut barang yang telah dikumpulkan di sana.
“Ada dua pendekatan dalam hal ini, yaitu pendekatan logistik dan pendekatan transportasi. Mana yang lebih diutamakan? Saat ini, dalam dinamika wacana Tol Laut, pendekatan yang dominan berkembang adalah pendekatan logistik. Pendekatan logistik ditandai dengan lebih mengedepankan peran para forwarder dibanding pengangkut atau operator kapal,” ulasnya.
Sumber : JMOL
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 23 Januari 2015
Hapus Kerancuan, Perlu Koreksi Definisi Tol Laut secara Akademis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi berulang kali menegaskan visi pemerintahannya lima tahun ke d...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta menggunakan senapan serbu AK-47. Diketahui anggota Kopassus ini baru saja berlatih di Gunung ...
-
Ketua Komisi Satu DPR Mahfudz Siddiq menyatakan, tawaran 10 unit kapal selam dari Rusia kepada Indonesia, merupakan hal menarik dan perlu di...
-
Hacker Indonesia berhasil mematikan situs http://asis.gov.au hingga status 404 Not Found. Sasaran berikutnya adalah situs http://asio.gov.au...
-
Ketua Payuguban Pelaku Pertempuran Lima Hari di Semarang Soedijono (90) mengaku kecewa pada banyaknya kasus korupsi di negeri ini. ...
-
Siapa yang tidak kenal dengan Rafale? Pemerhati dunia militer, khususnya dunia aviasi militer pastilah mengenal sosok pesawat tempur andalan...
-
Mungkin belum banyak yang tahu kalau ada sebuah perjanjian maha penting yang dibuat Presiden I RI Ir Soekarno dan Presiden ke 35 AS John F...
-
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio mengatakan segera mengirim tim teknis ke Rusia untuk memastikan Indonesia akan memb...

Toll menurut eropa berupa jalan membayar, disini ada transportasi juga bisa mengirim logistik dankalau Indonesia menggunakan Toll Laut ya sah2 saja serta akan mendptkan pengayaan istilah bahasa yg baru. Yg tdk kalah pentingnya dimana negara kepulauan akan menjadi kan raja di NKRI, utk transportasi, utk pengiriman logistik, utk tujuan pariwisata dan kesemuanya utk memakmurkan rakyat Indonesia.........
BalasHapus