Batam-Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan memimpin penenggelaman kapal eks asing berbendera Thailand KM. Laut Natuna 28 pada pagi ini, Senin, 9 Februari, sekitar pukul 9.00 WIB di Selat Dempo, Perairan Batam. "Bu Susi yang akan kasih komando ," ujar Kepala Satker Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Batam, Akhmadon, kepada Tempo, Minggu 8 Februari 2015.
Komando yang lain, kata Akhmadon, adalah Panglima Armada Barat dan Kejaksaan Agung. Keduanya bersama Susi, secara bersamaan akan menghitung mundur detik-detik penenggelaman kapal. "Dimulai dari hitungan sepuluh hingga satu," ujar dia.
Penenggelaman ini melibatkan Kapal Pengawas Kementerian Kelautan Hiu 001, KP. Hiu 004, KP. Hiu 010, dan kapal milik TNI AL Barakuda 633, KRI Halasan 630, serta KRI Tjiptadi 381. "Pada saat selesai hitungan mundur, kapal Hiu 004 dan KRI Halasan 630 akan langsung melepaskan tembakan ke arah kapal KM Laut Natuna 28," ujar dia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan menangkap kapal KM Laut Natuna 28 pada 30 Oktober lalu. Kapal asal Thailand ini ditangkap karena mencuri ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI) 711, Laut Natuna. Kapal ini juga berlayar tanpa disertai Surat Izin Penangkapan Ikan.
Selain itu, kata Akhmadon, kapal yang mengangkut 12 anak buah kapal ini mengelabuhi petugas dengan identitas palsu karena memasang bendera Indonesia. padahal, kapal tersebut adalah kapal Thailand. "Hal ini disebut juga double flagging atau berbendera ganda. Cara ini dilakukan supaya dapat mengecoh petugas pengawas."
Kapal berbobot 80 gross ton ini, kedapatan membawa 100 kilogram ikan campuran. Sang nakhoda, Sangwian Srisom (46), harus mendekam selama tiga tahun di penjara atas aksi yang dilakukannya.
ABK Kapal Thailand: Ikan di RI Banyak, Malaysia Sedikit
Hari ini, kapal asing asal Thailand yaitu KM SUDHITA 28 akan ditenggelamkan di Selat Dempo, Batam, Kepulauan Riau. Salah satu Anak Buah Kapal (ABK) KM SUDHITA 28 yaitu Anothai Kongplad atau biasa disapa Bon, mengungkapkan alasan mengapa mau menangkap ikan di zona laut Indonesia.
"Saya hanya cari uang saja," kata Bon yang agak lancar menggunakan bahasa Indonesia kepada detikFinance di kantor pusat Dermaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam di Barelang, Jembatan Dua, Batam, Senin (9/2/2015).
Bon berusia 27 tahun dan telah memiliki seorang istri dan seorang anak laki-laki yang tinggal di Malaysia. Menurut Bon, laut Indonesia memiliki populasi ikan luar biasa dibandingkan laut yang berada di zona Thailand.
"Ikan di Indonesia banyak, di Malaysia sedikit. Lebih sering menangkap di Indonesia," ungkapnya.
Dari beberapa hasil tangkapan ikan yang didapat Bon, ia kerap membawa ikan tenggiri hingga hiu martil. Di Thailand, ikan tenggiri dijual 120 baht/kg atau setara Rp 46.300/kg.
Namun ada yang mengganjal dari pendapat Bon. Bon mengungkapkan, diberikan gaji sebesar Rp 40 juta/tahun. Padahal asal negara Bon dan kapal tersebut adalah Thailand yang bermata uang baht tetapi digaji dalam rupiah.
"Satu tahun rata-rata Rp 40 juta. Selain itu ada persen-persennya," imbuh Bon.
Atas peristiwa ini, Bon mengaku kapok. Ia tidak ingin lagi mencari ikan secara ilegal agar tidak lagi berurusan dengan pihak negara lain. Ia ingin kembali ke Malaysia bertemu dengan keluarga tercinta atau kembali ke tanah kelahirannya di Thailand untuk membuka usaha.
"Nanti pulang ke Thailand. Jaga kedai internet," katanya sambil tertawa.
(Tempo | Detik )
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
kenapa yg ditenggelamkan kapal2 kecil sj yah..kapal traditional jenis kayu..?
BalasHapusNice post gan
BalasHapusTolong juga kunjungi ini ya...
Jembatan terindah di dunia : infopopulerku.blogspot.in/2015/01/7-jemabatan-terindah-di-dunia.html
Belajar bahasa asing yang menyenangkan : infopopulerku.blogspot.in/2015/02/belajar-bahasa-asing-yang-menyenangkan.html
Gedung tertinggi di dunia : http://infopopulerku.blogspot.in/2014/12/10-gedung-tertinggi-di-dunia-jika.html
Kejadian paling aneh di dunia : http://infopopulerku.blogspot.in/2014/12/4-kejadian-paling-aneh-di-dunia.html