Kontingen A dari Royal Brunei Armed Forces (RBAF) merebut juara kedua dan diikuti oleh Kontingen B dari RBAF di tempat ketiga.
Menteri Pertahanan dan Komandan Royal Brunei Armed Force (RBAF) Sultan Hassanal Bolkiah menyerahkan trophy kepada wakil Indonesia dalam BISAM 2015 | foto: BT/Md Asdeny Yakub |
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia, Letjen M Munir, mengatakan lomba menembak ini merupakan platform yang ideal untuk meningkatkan dan membina hubungan pertahanan antar negara.
“BISAM merupakan kompetisi yang spektakuler dan menarik. Dengan semakin banyak negara bergabung, hal ini menjadi lebih kompetitif, “komentarnya saat mengunjungi tim petembak Indonesia.
Sebanyak 18 kontingen yang mewakili 478 petembak ternama dari 16 negara ambil bagian dalam kompetisi tahun ini. Jumlah ini merupakan partisipasi terbesar sejak BISAM pertama pada tahun 1985. kontingen Amerika Serikat dan China juga membuat partisipasi debut mereka di BISAM-11.
Tak gentar dengan peningkatan pesaing, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia mengatakan fokus utama mereka adalah menjalani pelatihan intensif dalam persiapan untuk BISAM berikutnya.
“Kami tidak melihat lawan sebagai fokus utama kami. Fokus kami adalah mempersiapkan semaksimal mungkin dengan pelatihan yang kami miliki… Harapan saya untuk kompetisi berikutnya adalah melihat kontingen Brunei terus tumbuh dengan kekuatannya, karena mereka telah melakukannya dengan baik pada tahun ini, menjadi peringkat di urutan kedua, “katanya.
TNI, kata dia akan terus berusaha meraih kemenangan dan memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas BISAM. Dia juga berharap lebih banyak negara berpartisipasi di masa depan.
Sementara itu, pemimpin kontingen Brunei Letnan Kolonel Abidin Hj Timbang mengatakan mereka masih bertekad untuk memenangkan kembali Trophy BISAM Sultan Cup. Dia memuji kinerja TNI, yang “mengangkat level” dari kompetisi.
“Kami tidak akan menyerah dan kami akan berlatih lebih keras,” katanya, menambahkan bahwa mereka berencana untuk mengidentifikasi dan memelihara bakat baru di angkatan bersenjata.
Dalam sebuah wawancara dengan The Brunei Times, peserta dari Britania Raya dan pendatang baru Amerika Serikat terkesan dengan tingkat kompetisi di BISAM.
“Ini adalah pertama kalinya kami bergabung dalam kompetisi ini dan kami sangat terkesan dengan tingginya tingkat persaingan antara kontingen,” kata Public Affairs Officer dari kontingen AS, Letnan Patrick Hamlin.
Ditanya tentang Brunei sebagai tuan rumah kompetisi menembak internasional terkemuka seperti itu, dia mengatakan semua negara tidak terkecuali yang kecil dapat berkontribusi untuk meningkatkan hubungan diplomatik. “Saya pikir diplomasi tidak hanya dalam hal kekuatan dunia, setiap negara di wilayah ini, di dunia ini terlepas dari ukurannya, memiliki bagian dalam mempromosikan diplomasi,” kata Hamlin. Ia juga menyampaikan pemimpin kontingen AS, Kapten Eric Lo mengucapkan terima kasih kepada keluarga kerajaan dan Kementerian Pertahanan Brunei yang mereka kesempatan untuk bergabung BISAM. Prakash Gurung dari Royal Gurkha Rifle British Army juga mengomentari tingginya tingkat kompetisi di BISAM.
“Ini adalah ketiga kalinya saya bergabung di BISAM dan adanya penambahan pendatang baru (Amerika Serikat, Cina, Thailand, dan Filipina) telah membuat persaingan ketat di BISAM tahun ini. Saya juga sangat terkesan dengan kemampuan Indonesia dan Brunei, “katanya.
Gurung mengatakan bagian yang paling mengesankan dari BISAM 11 adalah kesempatan untuk bertemu petembak jitu dan petembak dari berbagai negara dan membuat teman baru. Dia memuji Kesultanan sebagai tuan rumah yang membawa banyak negara.
“Dengan organisasi dan dekorasi yang baik di Penanjong Garrison, negara indah Brunei telah membuat BISAM menjadi kompetisi yang benar-benar mengesankan,” katanya. (Rabiatul KAMIT dan ABDUL Azim Kassim / The Brunei Times | JKGR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar