Maraknya aksi perompakan di Selat Malaka dinilai sebagai sesuatu yang sengaja diciptakan. Salah satunya untuk mendapatkan keuntungan terkait klaim asuransi.
“Ada grand design (disain besar) perairan ini tidak aman. 90% kejahatan di sana (Selat Malaka) karena by design. Bisa karena persaingan bisnis dan untuk mendapatkan asuransi,” ujar Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI AL, Taufiq R di Mako Armabar, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Jumat (23/10/2015).
Taufik menjelaskan, biasanya kapal-kapal yang melintas di Selat Malaka membuat laporan palsu dengan menyatakan bahwa kapalnya telah mengalami perompakan.
Namun, setelah dilakukan investigasi, ternyata perompakan dilakukan oleh pihak-pihak yang masih erat kaitannya dengan kapal tersebut untuk mendapatkan klaim asuransi.
“Ini berdasarkan orang-orang yang kita tangkap, ada mastermind yang sudah kita tangkap. Ada yang di Batam yang sudah kita proses, keterlibatan yang lain tentu kita koordinasikan dengan negara lain, karena ini bukan di wilayah kita,” tuturnya.
Sejak digelar operasi pengamanan di Selat Malaka sebagai tindaklanjut dari Western Fleet Quick Response (WFQR), Taufik menandaskan jumlah kasus perompakan di Selat Malaka menurun drastis.
“Kalau itu (penurunan) saya pikir di atas 70%. Sekarang Selat Malaka sudah tidak disebut lagi sebagai wilayah perairan yang berbahaya,” ucapnya. (Sindonews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 26 Oktober 2015
Ada Praktek Busuk di Balik Perompakan di Selat Malaka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Vietnam baru saja kehilangan salah satu pahlawan perangnya, Jenderal Vo Nguyen Giap. Ratusan ribu orang mengantar kepergian Vo Nguyen Giap, ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Ambisi Besar Sang Jenius Mantan Presiden RI BJ Habibie berencana menghidupkan kembali pesawat N250 yang sempat dipensiunkan oleh Pemerintah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar